Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua periode, Lukas Enembe (kiri), Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum (tengah), Sekertaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) dalam acara pelantikan pengurus DPD Partai Demokrat Provinsi Papua periode 2012-2017 di Swissbel-Hotel Jayapura, Papua, Selasa, 8-5, 2012. Tempo/Cunding Levi
TEMPO.CO, Blitar - Keluarga mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Blitar, Jawa Timur, mengaku memilih Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilu presiden 2014, Rabu, 9 Juli 2014. Pilihan itu merupakan permintaan Anas yang disampaikan dari balik jeruji.
"Saya pilih nomor 2," kata Hajah Sriati, ibu kandung Anas Urbaningrum saat ditemui Tempo di rumahnya, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Rabu, 9 Juli 2014. Menurut Sriati, calon presiden yang diusung poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga didukung mayoritas masyarakat Blitar.
Meski di rumahnya tidak memasang gambar Jokowi-JK selama masa kampanye, Sriati yakin sebagian besar warga desanya memilih Jokowi. Hal itu dikuatkan oleh obrolannya dengan warga setelah mencoblos yang mengaku kompak mendukung pasangan nomor urut 2.
Sriati mengatakan tak ada pengkondisian sama sekali yang dia lakukan terhadap warga untuk ikut memilih Jokowi. Namun dia mengakui jika putranya, Anas Urbaningrum, telah meminta kepada seluruh keluarga dan massanya yang tergabung dalam Pergerakan Pemuda Indonesia (PPI) untuk memilih Jokowi. Permintaan itu disampaikan Anas saat Sriati menjenguknya di Rutan KPK bulan lalu. "Semua kompak ikut perintahnya," tutur Sriati.
Mengenai kondisi Anas saat ini, Sriati menyatakan putranya dalam keadaan sehat dan menjalankan ibadah puasa. Bekas Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini juga tak lagi mengeluh soal kondisi tahanan seperti awal masuk. Sekarang dia sudah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya sambil beraktivitas.
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
