18 Tersangka Korupsi Mencoblos di KPK

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 9 Juli 2014 10:11 WIB

Para tahanan korupsi usai mencoblos di TPS khusus tahanan korupsi di Rutan KPK, Jakarta, 9 Juli 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pagar Rumah Tahanan C1 cabang Komisi Pemberantasan Korupsi dengan lebar 5 meter itu terbuka lebar. Biasanya pagar itu tertutup rapat. Hari ini, Rabu, 9 Juli 2014, pagar berwarna abu-abu setinggi 3 meter itu dibuka dengan dibatasi bentangan pita merah.

Rutan yang terletak di basement gedung komisi antirasuah itu dipakai sebagai tempat pemungutan suara. Bedanya dengan TPS lain, lokasi pencoblosan ini dibuka pukul 10.00. Sedangkan TPS pada umumnya sudah melayani pemilihan presiden dan wakil presiden sejak pukul 07.00.

Juru bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan ada 18 tahanan yang akan menggunakan hak pilihnya di KPK. "Dari Rutan KPK 12 dan Guntur 6 orang," ujar Johan sembari menambahkan satu mobil tahanan KPK baru berangkat ke Rutan Guntur untuk menjemput para tahanan.

Tahanan kasus korupsi yang akan menggunakan hak pilihnya antara lain bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum; mantan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alifian Mallarangeng; mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq; Ahmad Fathanah; adik Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah, Chaeri Wardana alias Wawan; mantan Deputi Gubernur BI Budi Mulya; Bupati Biak Yesaya Sombuk; Bupati Bogor Rachmat Yasin; pengusaha Teddi Renyut; pengusaha Yohan Yap; M. Zairin; Syahrul Sampurnajaya; dan Anggoro Widjojo.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengimbau masyarakat, temasuk para tersangka kasus korupsi, untuk mencoblos. "Mengapa harus memilih, karena ujung dari semua upaya membentuk negara adalah memuliakan dan menyejahterakan rakyat," kata Bambang di tempat terpisah.

Bambang meminta masyarakat tak terpengaruh serangan fajar yang dilakukan dengan membagikan uang supaya memilih calon tertentu. Cara itu bisa mencederai demokrasi dan sangat tidak terpuji.

LINDA TRIANITA | MUHAMAD RIZKI



Berita terkait
Jokowi-JK Pimpin Penghitungan Suara di Jerman
Jokowi Mencoblos di TPS Taman Suropati
Pro Jokowi, PDIP Kehilangan Kursi Ketua DPR
Sambil Salam Dua Jari, Tiga Fraksi DPR Walk Out
Kiai Laporkan Dugaan Pemalsuan Dukungan ke Jokowi

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

5 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

8 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

11 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

14 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

15 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

17 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

17 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

19 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

20 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya