The Economist Tak Mau Prabowo Pimpin Indonesia  

Reporter

Jumat, 4 Juli 2014 15:01 WIB

(Ki-ka) Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Capres Prabowo Subianto, dan pengusaha Hary Tanoesoedibjo menyaksikan konser Marhaban Ya Ramadan with Maher Zain di Istora Senayan, Jakarta, 2 Juli 2014. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Surat kabar mingguan terkemuka di Inggris, The Economist, berharap agar Prabowo Subianto tak memimpin Indonesia. The Economist menganggap Prabowo akan mematikan demokrasi yang sudah tumbuh berkembang selama 20 tahun di Indonesia.

"Ini kemajuan yang mengagumkan. Dua dekade lalu Indonesia masih dipimpin diktator. Sekarang 240 juta warganya antusias menghadapi pemilihan umum 9 Juli mendatang," demikian tertulis dalam artikel berjudul "Indonesia's Presidential Election: Competing Visions". Artikel ini dirilis pada Jumat, 5 Juli 2014. (Baca: Ini Isi Dukungan Terbuka Jakarta Post ke Jokowi )

Prediksi The Economist, proses demokrasi yang gemilang ini terancam kandas setidaknya bila Prabowo memimpin Indonesia. "Ia tampaknya ingin mengembalikan waktu ke sebelum masa demokrasi."

Tak seperti Joko Widodo yang disanjung setinggi langit, The Economist tampak alergi memuji Prabowo. Dalam artikel tersebut, Prabowo hanya dipuji sebagai sosok yang jantan dan kaya raya. Ia juga disebut pernah memimpin satuan khusus komando militer (Kopassus), tapi The Economist enggan menyanjung prestasi yang pernah ia capai.

Alih-alih, surat kabar ini malah memberi catatan tentang sejumlah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang dilakukan Prabowo ketika masih berseragam loreng. "Pertama di Timor Timur, lalu terhadap sejumlah orang saat demonstrasi anti-Soeharto."

Tak hanya itu, The Economist juga menyiarkan kabar jelek lain tentangnya. Prabowo dianggap lihai memainkan politik uang, pandai memilih partner miliuner untuk memuluskan segala cita-citanya: menjadi Presiden Indonesia. Dan yang paling penting dari pandangan dunia internasional terhadap Prabowo adalah sikap kerasnya terhadap investor asing. (Baca: Prabowo Diprediksi Alami Kelelahan Saat Terpilih)

Hal berbeda sampai 180 derajat ketika menyebut Jokowi, The Economist mengelu-elukan calon presiden bertubuh kurus itu. Ia memang tak sekaya dan sejantan Prabowo, tapi bukan berarti ia kalah tegas. "Ia berhasil mengatasi masalah birokrat korup (di Solo dan Jakarta)," tulis The Economist.

Jokowi juga disebut lebih ramah pada investor asing; pandai berkolaborasi dengan elite politik lintas suku, agama, dan ras (SARA); dan yang terpenting menurut surat kabar itu adalah Jokowi merupakan anomali baru di dunia politik Indonesia. "Ia bukan berasal dari sarang dinasti politik dan bisnis yang sudah malang melintang di Indonesia. Ia juga bukan berasal dari kroni-kroni mereka yang kotor," demikian tertulis dalam The Economist. Jokowi dengan visi kepemimpinannya disebut sebagai harapan baru bagi Indonesia.

Bukan kali ini saja The Economist menyanjung Jokowi. Setidaknya dalam dua edisi pada Maret silam, ada dua artikel yang mengelu-elukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu.

Artikel tersebut berjudul "Yes He Can!" dan "The Chosen One". Maka dengan mantap dalam artikel terakhirnya, The Economist menulis, "Jokowi adalah pilihan terbaik untuk Indonesia."

THE ECONOMIST | ANDI PERDANA







Berita Terpopuler
#AkhirnyaMilihJokowi Jadi Trending Topic Dunia
Mega Soal Rustri ke Prabowo: Apa yang Kau Cari?
Penjelasan Soal Tunggakan Gaji Perusahaan Prabowo
Bintang Persib Tertipu Cewek Fiktif Rp 3,5 Miliar

Berita terkait

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

5 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

6 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

8 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

17 jam lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

18 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

18 jam lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 hari lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

1 hari lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya