Pelajar Belanda Deklarasikan Dukungan ke Jokowi-JK  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 2 Juli 2014 17:16 WIB

Calon Presiden Joko Widodo menggelar kampanye di Pasar Wage dan Pasar Manis Sokaraja, 13 Juni 2014. Dalam orasinya Jokowi memperkenalkan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Tempo/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Barisan pendukung calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla terus bertambah. Kali ini dukungan datang dari Gugusan Pelajar, Mahasiswa, dan Alumni Universitas di Belanda. “Kami secara kolektif mendukung serta mendorong masyarakat Indonesia memilih Jokowi-JK,” kata Azwar Hasan, salah satu perwakilan pelajar, melalui siaran pers yang diterima Tempo, Selasa, 1 Juli 2014. (Baca: Lagi, Selebaran Bermuatan SARA Serang Jokowi)

Alumnus Leiden University itu mengatakan dukungan kepada pasangan nomor urut dua itu dideklarasikan atas dasar pertimbangan bahwa keduanya bisa membangun kehidupan bernegara yang beradab. Selain itu, Jokowi-JK juga dianggap bisa memperkuat nilai Pancasila serta merawat semangat reformasi. Menurut Azwar, para pelajar Belanda berkeyakinan bahwa pasangan yang diusung poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. (Baca: Komunitas Pemuda Dayak Pilih Jokowi-JK)

“Kami mendukung calon presiden yang tidak terindikasi sebagai pelaku pelanggaran HAM (hak asasi manusia),” katanya tanpa menyebut nama tertentu. Azwar mengatakan para pelajar yang mengenyam pendidikan di Belanda merasa memiliki tanggung jawab secara moral agar mendukung Jokowi yang dinilai sebagai sosok yang demokratis dan cinta perdamaian. (Baca: Laporan Intimidasi Relawan Jokowi Terus Mengalir)

Sedangkan menurut Ratna Yunita, alumnus The Hague University, dukungan terhadap Jokowi-JK dideklarasikan karena keduanya dianggap telah memberi bukti selama menjadi pemimpin. Bukti itu, kata dia, terlihat dari komitmen pada penegakan hukum, perlindungan kepada kelompok minoritas, perempuan, anak, serta kelompok difabel. “Kami mendukung calon presiden yang telah terbukti berkomitmen pada penegakan hukum berkeadilan,” katanya. (Baca: Slank dan 200 Seniman Gelar Konser untuk Jokowi-JK)

Adapun ihwal pelaksanaan kampanye saat ini, Ratna beserta pelajar dari Belanda mengutarakan kecaman terhadap pihak-pihak yang dianggap melakukan kampanye gelap. Apalagi saat ini banyak serangan berupa fitnah, berita bohong, serta informasi lain yang mengandung unsur kebencian dan kedengkian terhadap Jokowi. “Pelaksanaan pemilu harus berlangsung jujur dan adil,” ujarnya. (Baca: Intimidasi Relawan Jokowi, Projo: Ini Sudah Biadab)

Dia pun berharap para pelajar yang menetap di Belanda atau yang sudah kembali ke Tanah Air tidak golput pada 9 Juli 2014. Menurut dia, penggunaan hak bersuara pada 9 Juli mendatang semata-mata demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik. “Kami akan menggunakan hak suara kami pada pemilu presiden demi terwujudnya Indonesia yang lebih baik,” kata Ratna.

DIMAS SIREGAR

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Korupsi Haji | Tragedi JIS | Piala Dunia 2014


Berita terpopuler lainnya:
Deddy Dores: Ahmad Dhani Harus Izin Ubah Lagu Queen
Bantahan Kampanye Hitam Jokowi Beredar di Rusun
Nemwont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase

Berita terkait

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

1 jam lalu

Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

4 jam lalu

Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

6 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

1 hari lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

1 hari lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

1 hari lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

1 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

1 hari lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya