Capres Jokowi menunaikan ibadah salat Tarawih pada malam pertama bulan Ramadan 1435 H di Masjid Ali Akbar, Sidosermo, Surabaya, Jawa Timur, 28 Juni 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 2, Joko Widodo, mengatakan ada dua hal yang membedakan dirinya dengan calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto. Menurut Jokowi, kedua hal ini juga yang membuatnya lebih baik dari Prabowo.
Pertama, dirinya adalah orang yang tidak berwacana melainkan sudah ada bukti. Menurut Jokowi, dirinya sudah membuktikan pencapaian dari programnya ketika bertugas di pemerintahan. Jokowi menilai ketika terpilih nanti dirinya pun akan mengimplementasikan apa yang menjadi programnya. "Secara konkret, secara riil (nyata)," ujarnya
Kedua, Jokowi merupakan pemimpin yang berasal dari rakyat. Jokowi menilai dirinya adalah capres yang berasal dari rakyat karena pernah merasakan hidup susah sebagai rakyat. "Sudah merasakan jadi rakyat," ujar Jokowi. (Baca juga: WNI di Cina Deklarasi Dukung Jokowi)
Menurut dia, dengan berasal dari rakyat, maka cara mengambil kebijakan pun berbeda dengan yang belum pernah merasakan jadi rakyat. Dengan pernah menjadi rakyat, Jokowi menilai dirinya memiliki kemampuan dan perasaan yang sesuai ketika mengambil keputusan yang pro-rakyat.
Ia juga mengatakan ketegasan seorang pemimpin tidak diukur dari tampang, perawakan, dan suaranya. Tetapi, ketegasan menurut Jokowi adalah ketika pemimpin tersebut berani memutuskan dan mengambil risiko serta bertanggung jawab. "Siapa coba yang berani ngomong mendukung Palestina?" (Lihat pula: Blusukan, Jokowi Salat di Masjid Pondok Indah)
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.