TEMPO.CO, Jakarta - Putri bungsu proklamator Mohammad Hatta, Halida Hatta, memprotes yel-yel yang diteriakkan pendukung calon wakil presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa, saat debat pada Ahad malam, 29 Juni 2014. Para pendukung memanggil Hatta dengan sebutan "Bung Hatta" untuk menyuntikkan semangat.
"Ahahahha... Kok Pak Hatta Rajasa di yel-yel 'Bung Hatta, Bung Hatta' kasihan bangsa ini, engga punya perspektif sejarah. Hatta Rajasa adalah anak sejarah masa kini dong.. Harusnya Abang Hatta atau Pak Hatta Rajasa sekalian," tulis Halida di akun Facebook-nya pada Ahad, 29 Juni 2014. Bung Hatta merupakan panggilan yang melekat pada Mohammad Hatta.
Status Halida pun mendapat banyak respons dari teman-temannya. Hingga Senin pagi, terdapat 78 komentar di status itu.
Menurut Halida--yang menanggapi penanggap statusnya, tidak ada yang salah menyebut orang dengan panggilan "bung". Dia juga menyatakan figur Mohammad Hatta boleh menjadi inspirasi siapa pun. Hatta Rajasa, ujar dia, juga pernah bercerita kalau namanya itu diberikan ayah atau kakeknya karena menyukai salah satu pendiri Indonesia itu.
Tentu saja, tutur dia, Hatta Rajasa mempunyai sepak terjangnya sendiri. Kepada Hatta, dia menyarankan agar menggunakan branding "Abah Hatta" atau "Pak Hatta Rajasa". "Lebih menampilkan kinerja, jati dirinya sendiri untuk masa kini, masa reformasi," katanya. (Baca: Kembangkan Iptek, Hatta Tambah Dana Riset)
Menurut dia, hal ini untuk menghargai setiap penggal perjalanan sejarah nasional bangsa Indonesia. Serta mengingat peran khusus Bung Hatta yang merintis kemerdekaan Indonesia. (Baca: Kalla: Tenaga Unggul di Luar Negeri Harus kembali)
Hatta Rajasa mengikuti debat calon wakil presiden tadi malam yang disaksikan sejumlah pendukungnya. Para pendukung tersebut meneriakkan "Bung Hatta" setiap kali Hatta Rajasa selesai mengemukakan pendapat. Yel-yel Hatta Rajasa itu juga menuai kritikan dari netizen. (Baca: Netizen Kritik Teriakan 'Bung Hatta' di Debat)
LINDA TRIANITA
Terpopuler
Jinakkan Williams, Cornet Cium Rumput
Divonis, Corporate Secretary KAI Yogyakarta Ogah Banding
Politikus Ini Masih Sakit Hati pada Demokrat
Berita terkait
Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas
8 hari lalu
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta
8 hari lalu
PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo
8 hari lalu
Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.
Baca SelengkapnyaPetinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang
8 hari lalu
Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah
8 hari lalu
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur
9 hari lalu
PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.
Baca SelengkapnyaSetelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo
9 hari lalu
Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.
Baca SelengkapnyaPAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo
12 hari lalu
Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
16 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
19 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca Selengkapnya