Konsep Triple Helix Hatta Dinilai Tak Baru  

Reporter

Editor

Anton William

Senin, 30 Juni 2014 08:56 WIB

Cawapres Hatta Rajasa menyampaikan misinya disaksikan Cawapres Jusuf Kalla saat debat cawapres sesi empat di Menara Bidakara, Jakarta, 29 Juni 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kementerian Riset dan Teknologi Freddy Permana Zen mengatakan konsep Triple Helix yang dikemukakan calon wakil presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa, dalam debat tadi malam bukan hal baru.

Menurut Freddy, konsep tersebut sama dengan sinergitas ABG, yakni Academician, Bussines, dan Government. "Konsep ini sudah lama, mengadopsi dari asing," kata Freddy ketika dihubungi, Senin, 30 Juni 2014.

Freddy mengatakan konsep Triple Helix alias ABG tak kunjung sukses diterapkan di Indonesia. Penyebabnya, kata dia, belum optimalnya belanja sains dan teknologi lantaran kekurangan dana program-program penelitian dan pengembangan yang dicanangkan tidak berjalan maksimal.

Ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk membangun Triple Helix dengan peran masing-masing. Freddy menjelaskan pemerintah berperan sebagai pembuat regulasi dan melaksanakan sosialisasi. Adapun akademisi bertugas membuat penelitian dan mengeluarkan produk inovasi terbarunya.

Industri atau pebisnis, katanya, berperan untuk menyokong dana. Sayangnya, peran dari industri sangat kecil sehingga Triple Helix yang sudah dicanangkan Komite Inovasi Nasional tidak berjalan. Freddy menunjuk badan usaha milik negara atau swasta yang potensial menjadi pendonor. (Baca: Debat Cawapres, Timses: Hatta Unggul di Iptek)

Minimnya peran pebisnis dalam menguatkan Triple Helix disebabkan belum adanya insentif dari pemerintah. Menurut dia, pemerintah seharusnya membuat kebijakan agar para pemain industri itu mau mendanai sejumlah inovasi dari anak negeri. (Baca: PAN Optimistis Hatta Kuasai Tema Teknologi)

Sebab, bila mengandalkan anggaran negara tidak akan mencukupi. "Dana riset itu di negara mana pun pasti kecil. Hanya 1 persen dari APBN. Sedangkan Triple Helix butuh biaya besar. Kalau berharap pada APBN bisa jebol," kata Freddy.

Dalam debat calon wakil presiden kemarin malam di Hotel Bidakara, Hatta Rajasa memaparkan konsep Triple Helix untuk menggairahkan iklim inovasi nasional. Konsep ini diklaim bisa membangun sinergitas lembaga pendidikan, riset, dan industri. Pertama adalah dengan membuat kebijakan yang memihak terhadap pendidikan. Kedua, dengan mendorong perusahaan asing dan lokal untuk membiayai riset. Ketiga, insentif pajak untuk membangun kewirausahaan.

LINDA TRIANITA

Berita lain:
Pengguna Facebook di Indonesia Naik 6 Persen
Asus Siapkan Jam Tangan Pintar Murah
Polisi Periksa Saksi Teror di Rumah Kader Demokrat
Gunung Sinabung Meletus, Tidak Ada Korban Jiwa
Jinakkan Williams, Cornet Cium Rumput

Berita terkait

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

11 hari lalu

Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

11 hari lalu

Zulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta

PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

11 hari lalu

Alasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo

Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.

Baca Selengkapnya

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

11 hari lalu

Petinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang

Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

11 hari lalu

Rakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah

Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

12 hari lalu

Alasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur

PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.

Baca Selengkapnya

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

12 hari lalu

Setelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo

Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.

Baca Selengkapnya

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

15 hari lalu

PAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo

Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

19 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

22 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya