Pilih Jokowi, Ketua PAN Lumajang Diberhentikan  

Reporter

Jumat, 27 Juni 2014 07:49 WIB

Tinjau Bus Baru, Jokowi dan Hatta Rajasa Naik Bus Transjakarta

TEMPO.CO, Lumajang - Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Lumajang H. Toriq diberhentikan menyusul sikapnya yang mendeklarasikan dukungan terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Jusuf Kalla. Pemberhentian Toriq dilakukan dalam Rapat Koordinasi DPW PAN Jawa Timur di Lumajang, Kamis malam, 26 Juni 2014.

Rapat koordinasi itu dipimpin Sekretaris DPW PAN Jawa Timur, Kuswiyanto. Dalam rakor yang dihadiri pengurus PAN kabupaten, kecamatan, serta empat wakilnya di DPRD Lumajang itu, diputuskan Toriq diberhentikan sementara hingga pelaksanaan pemilihan presiden selesai pada 9 Juli 2014 mendatang. Sebagai gantinya untuk mengendalikan organisasi menghadapi pilpres mendatang, Kuswiyanto mengatakan telah meminta ketua fraksi Faisol dan sekretaris fraksi Usman Arif untuk mengendalikan roda kepemimpinan di partai.

Kuswiyanto mengaku kaget dan menyesalkan sikap Toriq yang menggelar deklarasi dukungan ke pasangan Jokowi-JK. "Komunikasi kami sebelumnya baik-baik saja," ujarnya. Kuswiyanto mengatakan aksi dukungan yang dilakukan Toriq bakal mengganggu kerja pemenangan pilpres, khususnya di Lumajang. Namun, di sisi lain dia bersyukur hanya ketuanya saja yang memilih Jokowi-JK, sedangkan pengurus cabang serta ranting tidak ada yang ikut-ikutan. Kuswiyanto mengaku menghormati pilihan Toriq. (Baca:Pilih Jokowi, Ketua PAN Lumajang Tak Takut Dipecat)

"Hak asasi untuk menjatuhkan pilihan," katanya. Namun, lantaran partai sudah memutuskan untuk mengusung Prabowo-Hatta Rajasa, maka kader yang melanggar aturan akan dikenai tindakan. Kuswiyanto mengaku jasa Toriq terhadap partai sangat besar. Dia mengatakan mungkin saja Toriq khilaf ketika mengambil keputusan tersebut. "Mungkin saja dia sedang memikirkan sesuatu," katanya.

Kuswiyanto juga mengatakan kalau pemberhentian Toriq sekaligus penunjukan dua orang penggantinya itu baru dituangkan secara lisan saja. "Dalam waktu dekat surat keputusannya akan dibuat," katanya. Dalam rapat koordinasi tersebut, juga dilakukan pembacaan deklarasi setia untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa yang dipimpin langsung Kuswiyanto dan diikuti oleh peserta rakor.

Faisol, satu dari dua orang yang diperintah DPW mengendalikan organisasi untuk memenangkan pasangan Prabowo-Hatta, mengatakan dirinya siap melaksanakan perintah partai dalam melaksanakan kerja pemenangan. "Namun, penunjukan dirinya sebagai pemegang komando masih prematur," katanya. Toriq, kata Faisol, berjasa besar kepada PAN. "Dia sebagai salah satu inisiator PAN di Lumajang," ujarnya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita lainnya:
Enam Pengusaha RI Masuk Daftar 48 Dermawan Asia
Kisruh Monorel, DPRD: Groundbreaking tanpa PKS
Buntut Kasus YKS, Tayangan Hipnoterapi Dilarang



Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

9 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

10 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

12 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

13 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

15 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

16 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

17 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

17 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

18 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

18 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya