Ulama Kalimantan Selatan Dukung Jokowi-JK  

Reporter

Jumat, 20 Juni 2014 16:35 WIB

Calon Presiden Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (kiri) dan Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dalam sesi foto bersama seusai mendeklarasikan diri sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Joeang 1945, Jakarta Pusat, Senin (19/5). Jokowi resmi menyatakan Jusuf Kalla sebagai pendampingnya untuk menghadapi Pilpres mendatang. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Banjarmasin - Sekitar 2000-an ulama yang berkumpul dalam Halaqoh Alim Ulama se-Kalimantan Selatan di Golden Tulip Galaxy Hotel, Banjarmasin, Jumat, 20 Juni 2014, mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Kami alim ulama menyatakan dukungan sepenuhnya kepada Jokowi-JK sebagai calon presiden dan calon wakil presiden," kata Kiai Haji Kamuli, imam besar Al Qaromah Martapura, yang mewakili para alim ulama.

Kiai Kamuli mengatakan dukungan ulama itu diberikan kepada Jokowi-JK karena sosoknya yang agamis, sederhana, dan berpengalaman memimpin bangsa. Sosok semacam itu dinilai merupakan syarat utama yang wajib dimiliki presiden dan wakil presiden. (Baca:Jokowi-JK Panen Dukungan Ulama dan Petani Bogor)

Pernyataan sikap ini diharapkan menjadi kekuatan lahir batin," ujar Kiai Kamuli, yang disambut gemuruh tepuk tangan peserta deklarasi maupun yang hadir dalam acara itu.

Jusuf Kalla, yang melakukan kampanye di Banjarmasin, tampak sumringah mendengar pernyataan sikap para ulama tersebut. Dalam sambutannya, JK berjanji akan memperhatikan Kalimantan Selatan sebagai daerah pertambangan yang besar. (Baca: Dukungan NU Terhadap Jokowi-JK Terus Mengalir)

"Jangan lagi tambang kita dinikmati asing, tetapi harus dinikmati oleh masyarakat sendiri," ucap JK.

JK kembali mengaskan sikap kepemimpinannya bila terpilih bersama Jokowi, yakni tak akan lepas dari ajaran Nabi Muhamad dan para sahabat nabi. JK juga membantah tudingan yang menyebutkan Jokowi-JK akan memimpin negara dengan cara-cara yang tidak berpihak kepada masyarakat. "Semua hal buruk yang disebarkan orang, itu fitnah. Jangan dipercaya," tuturnya. (Baca:Puluhan Kiai Kampung Jawa Timur Dukung Jokowi- JK)

TRI SUHARMAN

Terpopuler:
Tolak Fitnah, Banyu Biru Sebar Tabloid Jokowi-JK
BEI:Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta Mestinya Nama Asli
Kebakaran di Rumah Uje, Pipik Lompat dari Lantai 2
Bocah Ini Dipaksa Ibunya Jadi PSK Sepulang Sekolah





Berita terkait

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

2 hari lalu

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, partai politik dalam PLO. Ini profil kedua kelompok itu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

5 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

6 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

17 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

18 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

20 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

21 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

32 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

32 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya