Jokowi Kalah Pamor, Indeks Saham Merosot  

Reporter

Selasa, 17 Juni 2014 07:18 WIB

Kedatangan Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk menemukan jawaban terhadap apa yang terjadi di lantai pasar modal dalam dua hari ini pascapemilu legeslatif. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan calon presiden Joko Widodo dalam debat kandidat pada Ahad lalu ternyata memicu aksi jual investor. Jokowi dinilai tidak optimal sehingga membuat pasar modal kembali mengalami tekanan jual. (Baca juga: Debat Capres Akan Pengaruhi IHSG Hari Ini)

Pada Senin, 16 Juni 2014, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia melemah 41,20 poin (0,84 persen) ke level 4.885,459. IHSG menyusul pelemahan yang juga terjadi pada indeks acuan regional, seperti indeks Nikkei 225 dan indeks Hang Seng.

Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan hasil debat calon presiden direspons negatif oleh pelaku pasar. Calon presiden yang disukai pasar, Joko Widodo, terlihat grogi dalam beberapa kesempatan. “Penampilan Jokowi yang di bawah ekspektasi membuat pasar tidak ada pilihan selain jualan.” (Baca juga: Jokowi Buka Peluang Renegosiasi Kontrak Asing)

Menurut Satrio, efek Jokowi sangat berpengaruh menjelang pemilu presiden kali ini. Asumsinya, IHSG akan cenderung menguat ketika elektabilitas Jokowi meningkat. Juga sebaliknya, ketika elektabilitas Jokowi memburuk. Namun hasil debat membuktikan Jokowi kalah terang dibanding calon presiden Prabowo Subianto. (Baca juga: 'Jokowi Effect' Kembali Angkat Indeks Saham)

Di sisi lain, sentimen memang cenderung negatif akibat ketegangan di Irak dan pelemahan nilai tukar. Terlebih, pasar juga cenderung sepi lantaran Piala Dunia. Transaksi yang terjadi kemarin hanya 3,3 miliar lembar senilai Rp 3,9 triliun. “Sementara asing mencatat penjualan bersih Rp 240 triliun,” ujar Satrio.

Secara teknis, posisi indeks saat ini telah menembus level support 4.880 sehingga ada potensi untuk menguji level support berikutnya pada kisaran 4.780-4.840. Bila support ini ditembus, IHSG akan memasuki fase tren turun jangka pendek.

Menurut Satrio, ketika IHSG sedang bottoming, pelaku pasar disarankan mengakumulasi saham dengan harapan IHSG bakal menguat setelah pemilu presiden. “Ketika harga mulai terdiskon, pemodal sebaiknya berkonsentrasi pada saham-saham seperti perbankan, semen, dan konstruksi.”

M. AZHAR

Berita Terpopuler
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Sudi: Istana Tak Terlibat Penerbitan Obor Rakyat
PRJ Monas, Ahok: Pedagang Berengsek Luar Biasa




Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

5 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

6 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

7 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

8 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

8 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

10 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

14 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

15 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

16 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

16 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya