Modal Pribadi Obor Rakyat Dinilai Tak Meyakinkan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 15 Juni 2014 09:46 WIB

Sampul tabloid obor rakyat. (oborrakyat)

TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan senior, Ging Ginanjar, mengaku sulit mempercayai pengakuan penggagas tabloid Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, tentang modal penerbitan dan distribusi tabloid yang diklaim sebagai produk jurnalistik itu. Setiyardi mengklaim tabloidnya dibiayai oleh dia sendiri dan sumbangan dari kawan-kawannya. Dia juga membantah mendapat dana dari tim kampanye salah satu calon presiden.

“Sudah pasti Setiyardi akan melindungi jaringannya,” kata Ging melalui surat elektronik kepada Tempo, Ahad, 15 Juni 2014.

Setiyardi mengaku duit yang digunakan untuk membiayai Obor Rakyat adalah murni dari hasil bisnisnya setelah meninggalkan dunia kewartawanan. Bahkan dia mengklaim sudah banyak menerbitkan produk jurnalistik sebelumnya.

Menurut Ging, mencetak tabloid sebanyak 100 ribu eksemplar untuk tiap edisi dengan modal kantong sendiri dan pemasukan iklan bukanlah perkara mudah. Perlu modal yang besar untuk menutup seluruh biaya produksi, distribusi, dan upah karyawan. Terlebih jika tabloid tersebut diedarkan secara cuma-cuma

“Begitu banyak media yang semaput lho, sejak beberapa tahun ini. Jadi susah dipercaya,” katanya.

Jikapun benar Obor Rakyat merogoh kantong Setiyardi dan sejumlah temannya, tetap saja tabloid tersebut tak bisa disebut sebagai produk jurnalistik independen. Sebagai contoh, sejumlah konglomerat Tanah Air yang membangun bisnis media massa tak bisa sembarangan mengklaim medianya independen. Sebab, tolok ukur independensi bukan hanya soal modal, tapi juga isi pemberitaan.

Selain mempertanyakan modal, Ging juga mempersoalkan alamat palsu kantor redaksi Obor Rakyat. Menurut dia, jika Obor Rakyat benar-benar media yang kritis, mereka harus berani mencantumkan alamat kantor redaksi. Ging mencontohkan kegiatannya membuat media independen pada masa Orde Baru. Saat itu Ging dan sejumlah rekannya nekat membuat selebaran berita alternatif bernama Independen yang diedarkan dari kampus ke kampus. Pada masa susah tersebut, Ging dan para koleganya berani menuliskan alamat asli kantor redaksi mereka.

“Untuk apa sampai disembunyikan alamat dan namanya kalau niat Obor Rakyat memang mulia memberitakan sebuah fakta?” katanya.

Tabloid Obor Rakyat menghebohkan masyarakat setelah beredar di masjid dan pesantren-pensantren di Pulau Jawa. Dua edisi tabloid itu memuat berita-berita negatif tentang Jokowi. Akibatnya, tim pemenangan calon presiden nomor urut dua itu melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu dan Markas Besar Kepolisian. Mereka menganggap Obor Rakyat menyebar kampanye hitam.

INDRA WIJAYA

Berita Terpopuler:
Proyek Jalan Tol Medan-Binjai Sepi Peminat
Google Fit, Layanan Kesehatan dari Google
Ini Pentingnya Keluarga Menurut Wapres Boediono
Soal Netralitas, KASAD Akan Sidak ke Korem






Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

La Nyalla Akui Sebar Obor Rakyat, Gerindra: Harusnya Dia Dibekuk

12 Desember 2018

La Nyalla Akui Sebar Obor Rakyat, Gerindra: Harusnya Dia Dibekuk

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi pernyataan blak-blakan eks kader Gerindra La Nyalla mengaku pernah menyebarkan Obor Rakyat.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Cerita Hoax Saracen dan Obor Rakyat

20 Oktober 2018

Saat Jokowi Cerita Hoax Saracen dan Obor Rakyat

Presiden Jokowi heran masih banyak hoax menjelang Pilpres. Ia pun menyinggung soal Obor Rakyat dan Saracen.

Baca Selengkapnya

Ditangkap, Ini Kronologi Kasus Pimpinan Tabloid Obor Rakyat

9 Mei 2018

Ditangkap, Ini Kronologi Kasus Pimpinan Tabloid Obor Rakyat

Tabloid Obor Rakyat menyebut Jokowi sebagai keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tangkap Duo Pentolan Obor Rakyat

9 Mei 2018

Kejaksaan Agung Tangkap Duo Pentolan Obor Rakyat

Tim Intelijen Kejaksaan Agung bekerja sama Tim Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat menangkap dua tokoh di balik Obor Rakyat.

Baca Selengkapnya

Romy PPP Cerita Soal Obor Rakyat dan Fitnah Komunis untuk Jokowi

14 April 2018

Romy PPP Cerita Soal Obor Rakyat dan Fitnah Komunis untuk Jokowi

Ketua Umum PPP Romahurmuziy cerita asal mula Jokowi mendapat fitnah komunis. Menurut Romy, fitnah ke Jokowi berawal dari terbitnya Obor Rakyat.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya