TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Real Estate Indonesia (REI) yang kini menjadi anggota tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla, Enggartiasto Lukito, mengatakan pencabutan subsidi rumah sederhana tapak yang direncanakan mulai akhir Maret 2015 tidak tepat. "Kebijakan itu tidak berpihak pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," kata dia pada Selasa, 10 Juni 2014.
Menurut Enggar, bila Jokowi terpilih, subsidi rumah sederhana tapak (rumah dengan tanah) akan dikembalikan agar masyarakat mampu membeli rumah. Pencabutan subsidi, dinilai Enggar, hanya didasarkan pada kondisi Kota Jakarta yang memang tak memungkinkan lagi untuk membangun rumah tapak.
"Tapi masyarakat kan bukan orang Jakarta saja," ujar Enggar lagi. Ia mengimbuhkan, Jokowi berkomitmen menyediakan perumahan bagi seluruh rakyat Indonesia (Baca juga: Pemerintah Rayu Masyarakat Pindah ke Rusun). Hal ini terbukti dari keberhasilan Jokowi membangun rumah deret di Jakarta saat menjabat sebagai gubernur.
Skema pembiayaan rumah yang diusulkan Enggar adalah dengan uang muka 1 persen dan angsuran bunga 1 persen pula untuk harga rumah maksimal Rp 250 juta. Jokowi, menurut Enggar, juga akan fokus untuk menghentikan bertambahnya backlog atau kekurangan rumah yang kini telah mencapai 15 juta unit. (Lihat pula: Bunga KPR Tinggi, Konsumen Tunda Beli Rumah)
Salah satu caranya dengan memastikan Bank BTN tetap fokus pada penyaluran kredit perumahan. "Kami berjanji BTN tidak akan digonjang-ganjingkan lagi dengan isu akuisisi," ujar Enggar.
Janji ini disampaikan dalam forum diskusi bedah visi capres di sektor perumahan nasional yang digelar Forum Wartawan Perumahan Rakyat hari ini. Pada kesempatan itu, sejumlah asosiasi properti seperti Kadin, REI, Aprindo, dan Perumnas turut hadir untuk menyampaikan permasalahan di sektor penyediaan rumah rakyat.
Salah satu masalah yang disoroti dalam diskusi ini adalah kurangnya perhatian pemerintah pada sektor perumahan. "Sektor perumahan masih jadi anak tiri," kata Ali Tranghanda, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita utama:
Jokowi-JK Bisa Kalah di Pilpres, Jika....
Dipuji Jokowi, Lurah Susan: Malu tapi Senang
Ketua Umum Partai Gerindra Belum Baca Surat DKP
Berita terkait
Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan
5 jam lalu
Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus
Baca SelengkapnyaTerkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi
6 jam lalu
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.
Baca Selengkapnya4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi
7 jam lalu
Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.
Baca SelengkapnyaMassa Aksi Hari Buruh Gagal Demo di Depan Istana, Presiden Jokowi Ada di Mana?
8 jam lalu
Demonstrasi memperingati Hari Buruh itu membawa dua tuntutan. Salah satunya tuntutan mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Baca SelengkapnyaHarapan Jokowi dan Prabowo di Hari Buruh Internasional 2024
8 jam lalu
Jokowi dan Prabowo mengucapkan selamat Hari Buruh. Berikut harapan Presiden dan Presiden terpilih 2024-2029 itu.
Baca SelengkapnyaBos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan
15 jam lalu
Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024
Baca SelengkapnyaCEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella
15 jam lalu
CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.
Baca SelengkapnyaSiapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?
16 jam lalu
Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?
Baca SelengkapnyaRagam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran
1 hari lalu
Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.
Baca SelengkapnyaSwasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
1 hari lalu
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.
Baca Selengkapnya