KPI Rekomendasi Izin Siaran 2 TV Tak Diperpanjang  

Reporter

Senin, 9 Juni 2014 05:33 WIB

Ilustrasi Komisi Penyiaran Indonesia. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta: Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) kembali akan melayangkan teguran kepada dua stasiun televisi berita nasional. Tak hanya menegur, KPI juga akan merekomendasikan dua televisi ini ke Kementerian Komunikasi dan Informasi agar tak memperoleh perpanjangan izin siaran.

“Surat kami keluarkan besok,” kata anggota KPI, Agatha Lily, saat dihubungi Tempo, Ahad, 8 Juni 2014. Agatha mengatakan stasiun televisi diberikan izin untuk menggunakan frekuensi publik selama sepuluh tahun. Tahun depan, penggunaan frekuensi akan dievaluasi. “Stasiun televisi ini sudah berkali-kali memperoleh teguran.” Agatha mengatakan teguran tak memberikan efek jera. (Baca: Bawaslu: TVOne Terbukti Curi Start Kampanye)

Dia menuturkan dua televisi berita melakukan pemihakan secara berlebihan kepada calon presiden tertentu. Menurut dia, ancaman pemberhentian izin siaran diberikan agar keberpihakan ini tak berlangsung kebablasan. Tak hanya berpihak ke salah satu calon presiden, stasiun televisi ini juga memberitakan secara negatif calon presiden yang tidak mereka dukung.

Dalam seminggu, KPI sudah dua kali mengeluarkan teguran kepada beberapa stasiun televisi. Pada awal Juni, KPI melayangkan teguran ke Metro TV, TVOne, dan Grup MNC, yaitu RCTI, MNC, dan Global TV. Teguran ini diberikan karena televisi-televisi ini menayangkan kegiatan salah satu capres dengan tidak proporsional. (Baca: AJI Kecam Media Pendukung Capres-Cawapres)

"Kami berikan peringatan kepada lima stasiun televisi ini karena tak berimbang," kata anggota KPI, Idy Muzayyad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 2 Juni 2014. Dia mengatakan pemberitaan televisi bertendensi tidak netral dan tidak imbang saat menghadapi pemilu presiden. "Ada kecenderungan pemanfaatkan lembaga penyiaran untuk kepentingan politik," ujarnya.

Pemilik lima televisi menjadi pendukung calon presiden tertentu. Metro TV, yang dimiliki Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa setelah keluar dari Partai Hanura. Sedangkan TVOne yang dimiliki Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, juga memberikan dukungan kepada Prabowo-Hatta. (Baca: Memihak Capres, KPI Tegur Lima Stasiun TV)

Terkait dengan rekomendasi Bawaslu terhadap kepada TVOne, Agatha mengatakan lembaganya belum menerima pemberitahuan secara resmi. Menurut dia, gugus tugas pengawasan pemilu akan membahas rekomendasi ini pada Senin, 9 Juni 2014. Agatha menuturkan mereka juga akan mengajak Dewan Pers untuk membicarakan persoalan ini. “Dugaan pelanggaran tidak hanya terjadi di satu stasiun televisi,” kata dia.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu memutuskan stasiun televisi TVOne terbukti mencuri start kampanye dengan menyiarkan acara dialog politik pasangan calon nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. "Ini termasuk pelanggaran kampanye karena siaran tersebut dilakukan pada 1 Juni lalu," kata Nelson di gedung Bawaslu, Sabtu, 7 Juni 2014.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita lainnya:

SBY Minta Presiden Mendatang Cinta Petani-Nelayan
Prabowo Ziarah ke Makam Soeharto

Anak-anak di Kampanye Terbuka Jokowi

Berita terkait

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

29 Februari 2024

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi di seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya

Antisipasi Ancaman Hoaks, KPI DKI Bakal Sosialisasi Penayangan Iklan Kampanye

9 Januari 2024

Antisipasi Ancaman Hoaks, KPI DKI Bakal Sosialisasi Penayangan Iklan Kampanye

KPI DKI Jakarta bakal menyosialisasikan penayangan iklan kampanye ke lembaga penyiaran lokal. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

Pegawai KPI Diduga Terlibat Transaksi Narkoba Lewat Instagram

8 Juni 2023

Pegawai KPI Diduga Terlibat Transaksi Narkoba Lewat Instagram

Polres Metro Tangerang mengungkap transaksi narkoba jenis ganja lewat Instagram. Diduga libatkan pegawai KPI.

Baca Selengkapnya

DPR: Seleksi Anggota KPI Harus Tepat dan Transparan

19 Mei 2022

DPR: Seleksi Anggota KPI Harus Tepat dan Transparan

Setiap calon Anggota KPI harus memiliki visi dan misi yang jelas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Kasus Pelecehan Seksual di KPI Mandek, Korban Ingin Bertemu Kapolri

7 Maret 2022

Penanganan Kasus Pelecehan Seksual di KPI Mandek, Korban Ingin Bertemu Kapolri

Korban pelecehan seksual dan perundungan di KPI mempertanyakan nasib penanganan kasusnya di Polres Metro Jakarta Pusat yang jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Cerita Tessy Jual Mobil dan Rumah Usai Dilarang Tampil di Televisi

5 Maret 2022

Cerita Tessy Jual Mobil dan Rumah Usai Dilarang Tampil di Televisi

Tessy kehilangan pekerjaannya di layar kaca selama enam tahun setelah dicekal oleh KPI karena memakai pakaian perempuan.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Komnas Perempuan Apresiasi MS karena Berani Adukan Perundungan di KPI

2 Oktober 2021

Komnas Perempuan Apresiasi MS karena Berani Adukan Perundungan di KPI

Komisioner Komnas Perempuan mengatakan MS merasa perlu melapor ke lembaganya lantaran perundungan di KPI berdampak ke istri dan ibunya.

Baca Selengkapnya

Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja Menurut Kemenaker

23 September 2021

Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja Menurut Kemenaker

Kasus pelecehan seksual seperti yang dialami MS, pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, mengundang perhatian publik luas beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya