Ada Sejarah Wahabi di Buku Alasan Memilih Jokowi

Reporter

Jumat, 6 Juni 2014 17:17 WIB

Calon Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Tim Sukses Jokowi-JK Abdul Kadir Karding (Kiri), dalam Silaturahmi Nasional Alim Ulama PKB untuk Pemenangan Jokowi-JK, di Jakarta, Selasa (3/6). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim sukses pasangan calon presiden Joko Widodo membuat dan menyebarkan sebuah buku kecil berjudul 10 Alasan Memilih Joko Widodo.

Menurut anggota tim Bravo 5, tim penangkal isu SARA Jokowi-JK, Alwi Shihab, buku setebal 21 halaman seukuran saku atau kantong baju ini, sengaja dibuat dan didistribusikan guna menangkis kampanye hitam.

"Agar masyarakat tahu fakta sebenarnya, dan tahu kenapa perlu memilih Jokowi," kata Alwi saat ditemui Tempo di Yogyakarta, Jumat, 6 Juni 2014. (Baca: Kampanye SARA ke Jokowi, Alwi Shihab: Itu Wahabi)

Ratusan buku dengan sampul bergambar Jokowi-Jusuf Kalla tengah tersenyum itu dibagikan pada para santri dan warga di Pondok Pesantren Al Islam, Yogyakarta. Latar belakang sampul buku itu bergambar umat bermacam-macam agama bergandengan tangan.

Adapun sepuluh alasan yang disebutkan dalam buku itu kenapa warga perlu memilih Jokowi, antara lain, pertama, Jokowi tidak tercela. "Jelas dia bukan manusia sempurna, tapi setidaknya dia tidak punya beban masa lalu yang membebani jika jadi presiden. Dia jujur dan bersih," seperti yang ditulis buku itu.

Kedua, Jokowi berprestasi. "Tidak diragukan lagi Jokowi selama menjadi wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta adalah kepala daerah terbaik negeri ini. Sehingga pernah mendapatkan tak kurang 90 persen suara saat menjabat Wali Kota Solo periode kedua,"

Ketiga, Jokowi bukan pengurus partai. "Walau dia anggota dan dicalonkan partai, dia bukan pengurus sehingga tak akan direpotkan dengan urusan internal partai,"

Keempat, Jokowi pengambil keputusan. Kelima Jokowi pluralis. "Sangatlah berbahaya di negeri majemuk ini dipimpin presiden berwatak eksklusif, meskipun Jokowi muslim yang taat. Pluralis Jokowi ditunjukkan saat membela Lurah Susan dan tak punya program pemurnian agama,"

Keenam, Jokowi bukan pedagang politik. "Dengan tidak bagi-bagi kursi menteri untuk urusan pemerintahan yang akan dijalankan"

Ketujuh Jokowi penyelesai konflik. "Misalnya dalam penataan pedagang kaki lima saat menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta"

Kedelapan, Jokowi reformis. "Sangatlah menonjol belum sampai dua tahun kepemimpinannya Jokowi mampu membobol kebiasaan lama birokrasi yang cenderung koruptif dan tidak efisien"

Kesembilan, Jokowi sederahana dan hemat. "Kesederhanaan Jokowi dan wajah kerakyatannya tampak kasat mata. Ia juga memotong anggaran belanja DKI yang mubazir. Dia bukan orang gila hormat, lebih suka sepeda dan jalan kaki dan menolak dikawal vorijder," seperti ditulis dalam buku itu.

Kesepuluh, Jokowi kepala keluarga sakinah.

Sementara di halaman awal hingga pertengahan buku, lebih banyak mengulas sejarah gerakan Wahabi Salafi, yang menyusup dalam gerakan kubu calon presiden Prabowo Subianto lewat salah satu manifesto politiknya, pemurnian agama. Wahabi digambarkan sebagai dalang berbagai gerakan intoleran yang terjadi di Indonesia, juga dunia seperti Mesir, Libya, dan Suriah. (Baca: NU Dukung Prabowo, Alwi Shihab: Pengkhianat)

PRIBADI WICAKSONO

Berita Lain
Iyeth Bustami: Jokowi Trendsetter Blusukan
Survei: Muslim Kota Lebih Pilih NU
Baca Eksepsi Hari Ini, Anas Janji Serang SBY

Berita terkait

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

18 September 2022

Anies Baswedan Berdiskusi Tertutup dengan Jenggala Center, Lembaga Apa Itu?

Anies Baswedan diskusi tertutup dengan Jenggala Center bahas keadilan sosial di ibu kota dan soal situasi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

4 November 2021

Mengenal Panglima TNI pada Periode Presiden Jokowi

Panglima TNI merupakan jabatan yang sangat tinggi di Tentara Nasional Indonesia karena menjadi pimpinan TNI selurunh angkatan militer.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

18 Oktober 2019

Akhir Kabinet Jokowi-JK, Gojek dan Tokopedia Ucapkan Terimakasih

Gojek dan Tokopedia mengaku disokong penuh oleh pemerintahan Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

14 Oktober 2019

Retno Marsudi: Kerja dengan Jokowi-Kalla itu Asyik

Sebagai pemimpin, Jokowi dan JK juga disebut Retno tidak pernah berjarak dengan para menteri Kabinet Kerja.

Baca Selengkapnya

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

10 Desember 2018

Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Dalam peringatan hari HAM sedunia, Komnas HAM menyoroti soal konflik agraria yang semakin masif.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

24 Oktober 2018

4 Tahun Jokowi - JK, Mendikbud Sebut Sudah Salurkan 12,6 Juta KIP

Menteri-menteri Kabinet Kerja memaparkan capaian kinerjanya selama 4 tahun pemerintahan Jokowi - JK.

Baca Selengkapnya