Di Aceh, JK Janji Tuntaskan Utang Pemerintah Pusat

Reporter

Kamis, 5 Juni 2014 22:02 WIB

Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama istrinya Mufida Kalla ziarah ke makam Hadji Kalla di Pekeburan Islam Bontoala, Makassar, Jumat, (30/5). TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Banda Aceh - Jusuf Kalla dalam kampanyenya di Aceh berjanji akan menuntaskan beberapa poin kesepakatan damai yang belum terealisasi dan menjadi utang pemerintah pusat jika terpilih menjadi calon wakil presiden.

Hal itu disampaikannya dalam kampanye dialogis di Sigli, Kabupaten Pidie, sekitar 100 kilometer dari Banda Aceh, Kamis sore, 5 Juni 2014. Kalla didampingi istrinya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan sejumlah mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka dan Partai Aceh, yakni Zakaria Saman, Mirza Ismail, dan Yahya Muadz.

Di hadapan seribuan tokoh masyarakat, Kalla lebih banyak bercerita tentang pembangunan perdamaian di Aceh dan pembangunan Aceh pascatsunami. JK dikenal baik sebagai tokoh perintis perdamaian Aceh saat masih menjabat wakil presiden. Kesepakatan damai Aceh diteken pada 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia. Kesepakatan ini dinamai MoU Helsinki. (baca : JK Mulai Kampanye di Aceh)

Dalam kampanye tersebut, JK menekankan pentingnya persatuan masyarakat Aceh untuk menjaga perdamaian. Dia juga bercerita tentang bagaimana perdamaian diraih setelah bencana tsunami datang pada 26 Desember 2004. "Pada waktu tsunami saya berpikir, bagaimana mungkin menyelesaikan musibah besar ini kalau tidak ada perdamaian di Aceh. Makanya, saya katakan bahwa perdamaian adalah solusinya," katanya mengenang peristiwa yang terjadi hampir satu dekade silam itu.

Jika terpilih, JK berjanji terus merawat perdamaian di Aceh dan merampungkan sejumlah aturan perundang-undangan yang belum rampung baik yang berupa turunan MoU Helsinki maupun Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. "Mari selesaikan, agar ekonomi dan kehidupan masyarakat Aceh menjadi lebih baik." (lihat : Jokowi-JK, Start Kampanye di Aceh-Papua)

Sejumlah aturan yang masih terus didesak oleh pemerintah Aceh ini ke pusat misalnya peraturan pemerintah tentang pembagian kewenangan antara Jakarta dan Aceh. Juga regulasi tentang pembagian hasil minyak dan gas bumi.

Setelah berkampanye di Pidie, JK melakukan ziarah makam dan mengunjungi Masjid Tengku Daud Beureueh. Selanjutnya, rombongan kembali ke Banda Aceh. Tiba di Banda Aceh pada malam hari, JK dan rombongan beristirahat sebentar sebelum melanjutkan kegiatan.

Hingga Kamis malam, JK masih melakukan pertemuan dengan sejumlah kader dari partai pendukung, aktivis, tokoh masyarakat, dan mahasiswa. Acara digelar di Hotel Mekkah, Lamprit, Banda Aceh. Rencananya JK akan melanjutkan perjalanan ke Padang, Sumatera Barat, esok hari.

ADI WARSIDI

Berita terkait

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

13 jam lalu

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, partai politik dalam PLO. Ini profil kedua kelompok itu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

3 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

4 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

15 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

16 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

18 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

19 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

30 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

30 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya