TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menilai pasar tradisional sebagai penggerak utama perekonomian masyarakat. Menurut dia, pasar tradisional mempunyai potensi ekonomi yang dapat menopang kesejahteraan rakyat.
Pasar tradisional, kata Jokowi, menjadi pusat perdagangan hasil tani dan laut. Transaksi di pasar dinilai memutar perekonomian melalui transaksi antara pedagang dan pembeli. "Tadi bisa dilihat kan banyak sekali pedagang dan pembeli," katanya di Keraton Kilen, Yogyakarta, Senin, 2 Juni 2014.
Jokowi hari ini mengunjungi Yogyakarta untuk bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono X. Sebelum bertemu pemimpin Keraton itu, Jokowi mampir ke Pasar Beringharjo.
Menurut Jokowi, pasar tradisional di seluruh Indonesia seharusnya tidak kalah saing dengan pasar modern. Jika duduk di kursi pemerintahan, dia menyatakan ingin meningkatkan kualitas pasar tradisional. Caranya, kata dia, pasar tradisional didorong untuk memasarkan produksi domestik. "Karena itu (pasar tradisional) merupakan showroom ekonomi kerakyatan."
Juru bicara tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla, Anies Baswedan, mengatakan kunjungan Jokowi ini merupakan yang pertama seusai penetapan calon presiden oleh Komisi Pemilihan Umum. Menurut dia, Yogyakarta dipilih lantaran dianggap sebagai simbol perjuangan bangsa. "Ini kota republik sekaligus kota perjuangan dan sekalian silaturahmi dengan Ngarso Dalem (Sultan)." (Baca: Jokowi Bicara Empat Mata dengan Sultan)
Jokowi dan Kalla bakal bertarung dengan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kemarin, kedua pasangan ini mengambil undian nomor urut calon presiden. Nomor urut satu diperoleh Prabowo, sedangkan Jokowi memperoleh nomor urut dua. (Baca: Nomor Urut, Pakar: Jokowi Taktis, Prabowo Elegan)
REZA ADITYA
Terpopuler
3 Hal Tak Bisa Dilakukan Ahok sebagai Plt Gubernur
Kasus Haji, PPATK: Rekening Anggito Mencurigakan
Penghargaan Pluralisme Sultan Didesak untuk Dicabut
Berita terkait
Pengamat: Anggota Pansel KPK Harus Bersih dari Genealogi Politik
1 jam lalu
Anggota Pansel KPK diminta agar bersih dari genealogi politik.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024
2 jam lalu
Prabowo juga mengatakan dia dan Jokowi punya komitmen yang sama membawa perbaikan khususnya bagi masyarakat miskin.
Baca SelengkapnyaSoal Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati, Gerindra Sebut Tak Ada Masalah dengan PDIP
2 jam lalu
Sekjen Gerindra menyebutkan PDIP dalam banyak kesempatan menyatakan tidak punya masalah dengan Prabowo.
Baca SelengkapnyaHari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Blusukan ke Rumah Sakit hingga Pasar
2 jam lalu
Presiden Jokowi akan blusukan ke sejumlah titik seperti rumah sakit hingga pasar dalam hari kedua kunjungan ke Provinsi Sulawesi Tenggara.
Baca Selengkapnya15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani
3 jam lalu
15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.
Baca SelengkapnyaSaat Jokowi Sapa Warga, Bagi Kaos, hingga Makan Nasi Goreng di Kendari
4 jam lalu
Kehadiran Jokowi ke mall The Park, Kendari, disebut mengejutkan banyak pengunjung yang sedang menikmati waktu mereka di pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaICW NIlai Komposisi Pansel KPK Rawan Konflik Kepentingan
4 jam lalu
ICW mengatakan Presiden Jokowi harus memastikan para anggota Pansel KPK nantinya tak memiliki konflik kepentingan dan intervensi keputusan.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Dekat Jokowi di Bursa Pilkada 2024
4 jam lalu
Beberapa nama yang ada di lingkaran Presiden Jokowi bakal memeriahkan Pilkada 2024 dari Bobby Nasution hingga Tim Asisten Pribadi Iriana.
Baca SelengkapnyaKata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung
19 jam lalu
Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.
Baca SelengkapnyaPendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo
20 jam lalu
Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.
Baca Selengkapnya