TEMPO.CO, Bandung - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan bahwa perbedaan seragam kampanye antara ia dan Jusuf Kalla merupakan bentuk kombinasi. Dalam deklarasi relawan di Bandung, Jokowi mengenakan kemeja kotak-kotak sementara Kalla menggunakan kemeja putih polos.
"Saya pakai kemeja kotak-kotak dan Pak JK pakai kemeja putih. Ini adalah kombinasi antara yang pengalaman dan saya yang muda. Beda tidak apa-apa, tapi kami saling mengisi dan melengkapi," katanya saat deklarasi sukarelawan di Bandung, Kamis, 29 Mei 2014. Ia mengatakan hingga pemilu presiden nanti, ia akan tetap mengenakan kemeja kotak-kotak sementara Kalla menggunakan kemeja putih. (Baca juga: PDIP Belum Pastikan Baju Jokowi-JK di Surat Suara)
Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ia dan Kalla bukan sepasang murid taman kanak-kanak yang harus menggunakan seragam yang sama khususnya selama masa kampanye. Dalam deklarasi relawan di Bandung, Jokowi mengimbau mesin partai dan relawan untuk bekerja keras agar dapat mengantongi kemenangan dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang.
"Tetangga sebelahnya diketok agar pilih Jokowi dan Kalla. Mesin partai, relawan, dan masyarakat harus bersatu," katanya.
Hari ini, Jokowi mengunjungi Bandung untuk menghadir acara deklarasi relawan Solichin G.P. di GOR C-Tra One dan acara relawan di GOR Bhayangkari. Ia tiba sekitar pukul 11.00 WIB. Pada jam 14.00 WIB, Jokowi sudah meninggalkan Bandung dan menuju Sidoarjo untuk mengunjungi lokasi lumpur Lapindo. (Baca: Jokowi Sambangi Korban Lumpur Lapindo Siang Ini)
ANANDA TERESIA
Berita utama:
Jokowi: Surat ke Kejaksaan Agung Hanya Fitnah
Gus Sholah Kritik Amien Rais Soal Perang Badar
MK Batalkan Undang-Undang Perkoperasian
Berita terkait
Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
33 menit lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
37 menit lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik
5 jam lalu
Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaJokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya
5 jam lalu
Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?
Baca SelengkapnyaBos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri
6 jam lalu
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaReaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas
6 jam lalu
Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.
Baca SelengkapnyaBahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi
13 jam lalu
Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan
14 jam lalu
Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi Revisi Aturan tentang Pengetatan Impor, Begini Penjelasan Airlangga
15 jam lalu
Presiden Joko Widodo telah merevisi aturan Kementerian Perdagangan tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor menjadi Permendag baru Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaIstana Klaim Jokowi Hormati Masukan Masyarakat dalam Pembentukan Pansel KPK
15 jam lalu
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, nama-nama bakal calon pansel KPK masih dalam proses penggodokan.
Baca Selengkapnya