Kadin: Konsep Ekonomi Jokowi-JK Lebih Realistis

Senin, 26 Mei 2014 14:45 WIB

Capres PDIP Joko Widodo bersama Cawapres PDIP Jusuf Kalla, menggunakan sepeda ontel menuju KPU untuk mengikuti pendaftaran Pilpres, di kediaman Megawati jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/5). Jokowi dan JK resmi diusung PDIP, Partai Nasdem, PKB dan Partai Hanura untuk Pilpres 9 Juli mendatang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Natsir Mansyur, mengatakan, konsep ekonomi yang diusung oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla lebih sesuai diterapkan di Indonesia. Konsep ekonomi yang diusung pasangan tersebut lebih mengutamakan pertumbuhan ekonomi domestik.

"Kalau saya lihat pak JK, konsepnya dibuat pertumbuhan ekonomi dulu sebelum pemerataan," kata Natsir, ditemui di kantor Kadin, Senin, 26 Mei 2014. Konsep tersebut sudah diterapkan dan teruji sejak pemerintahan presiden pertama RI, Soekarno. (Baca: Demi Investor, Capres Wajib Hindari Nasionalisasi)

Natsir menjelaskan, salah satu konsep pembangunan ekonomi berlandaskan pertumbuhan domestik terlihat dari adanya pabrik semen, pabrik pupuk, serta pabrik gula di beberapa daerah. Untuk itu pemerintah yang baru, menurut dia, tinggal melanjutkan program-program pembangunan tersebut.

Mengenai adanya konsep tol laut yang disampaikan calon presiden Joko Widodo, Natsir mengatakan, hal tersebut belum terlalu perlu dilakukan. Ia menilai hal yang lebih penting dilakukan saat ini adalah menyediakan kapal dengan kapasitas 3500 deadweight tonnage (dwt) untuk melayani pengangkutan di berbagai daerah.

"Saat ini yang penting, menurut saya adalah penyediaan kapal dengan kapasitas 3.500-5.000 dwt dalam sistem logistik nasional," kata Natsir. Dia menilai pengadaan kapal oleh pemerintah sangat terbatas untuk mendukung program sea short shipping yang sudah ada. (Baca: Apindo Belum Putuskan Dukung Pasangan Capres)

Adapun konsep ekonomi yang diusung pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa yang mengusung konsep Master Plan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), menurut Natsir, masih belum teruji. “Itu (MP3EI) umurnya kan masih tiga tahun, jadi saya kira belum teruji," tuturnya.

Walaupun menyatakan konsep Jokowi-JK lebih pas diterapkan untuk Indonesia, namun Natsir mengatakan, pendapatnya tersebut tak bisa mewaklili anggota Kadin secara keseluruhan. "Semua kan punya pendapat yang berbeda-beda."

FAIZ NASHRILLAH

Berita terpopuler:
Lebaran, Saham Emiten Retail Prospektif
Anggaran Dipotong, Jero Tunda Pembangunan Gedung
Ribuan Tiket Kereta Api Belum Dicetak


Berita terkait

Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air

1 jam lalu

Jokowi Pertemuan Bilateral dengan Pemimpin Sri Lanka dan Tajikistan, Bahas Pengelolaan Air

Presiden RI Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara atau pemerintahan membahas kerja sama kedua negara dalam pengelolaan sumber daya air.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

1 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

1 jam lalu

Menanti Arah Politik PDIP setelah Puan Maharani Bilang Banyak Mengobrol dengan Jokowi dan Prabowo di Bali

Puan Maharani mengungkapkan isi pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Gala Dinner WWF di Bali. Ia mengaku juga berbicara dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu

2 jam lalu

Tilas Kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada Mei Tahun Lalu

Hampir genap satu tahun sebelum dia dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 20 April 2024, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Indonesia. Ini jejaknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berduka Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat: Doa Tulus Saya Panjatkan

2 jam lalu

Jokowi Berduka Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat: Doa Tulus Saya Panjatkan

Presiden Jokowi menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Baca Selengkapnya

Tegaskan Peran Penting Air, Indonesia Dorong Empat Inisiatif Konkret di World Water Forum ke-10

3 jam lalu

Tegaskan Peran Penting Air, Indonesia Dorong Empat Inisiatif Konkret di World Water Forum ke-10

Untuk pertama kalinya sejak World Water Forum digelar, persoalan air dunia dibahas di tingkat kepala negara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bertemu Elon Musk, Undang Investasi SpaceX hingga Tesla di Indonesia

4 jam lalu

Jokowi Bertemu Elon Musk, Undang Investasi SpaceX hingga Tesla di Indonesia

Presiden Jokowi juga mengapresiasi Elon Musk atas keikutsertaannya sebagai pembicara di KTT World Water Forum dan membahas pentingnya pengelolaan air.

Baca Selengkapnya

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

5 jam lalu

Koalisi Sipil Usulkan Lebih dari 20 Nama untuk Pansel KPK ke Jokowi

Kelompok sipil mengklaim bahwa pihak yang didorong untuk menjadi pansel KPK merupakan figur-figur yang memahami permasalahan pemberantasan korupsi.

Baca Selengkapnya

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

6 jam lalu

Gibran: Saya Akan Datang Kalau Diundang ke Rakernas PDIP

Gibran tak tahu apakah PDIP mengundang ayahnya, Presiden Jokowi ke Rakernas V. Namun ia mengatakan dirinya akan datang kalau diundang.

Baca Selengkapnya

Menerka Pertemuan Jokowi-Puan di Tengah Kabar Presiden Tak Diundang ke Rakernas PDIP

6 jam lalu

Menerka Pertemuan Jokowi-Puan di Tengah Kabar Presiden Tak Diundang ke Rakernas PDIP

Jokowi dan Puan bertemu serta bertegur sapa di Bali. Sebelumnya diwartakan, Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya