TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Taufik Ridho mengatakan kesepakatan mengusung Ketua Umum Hatta Radjasa sebagai calon wakil presiden mitra koalisi yang digagas Prabowo Subianto sudah wajar.
Musababnya, kata dia, Hatta memiliki sumber daya yang lebih besar. "Ini sesuai dengan fatsun (aturan yang tak tertulis) politik di mana-mana," kata Taufik kepada Tempo, Senin, 19 Mei 2014. "Biasanya, yang lebih gede yang menang." (baca: Prabowo-Hatta Dideklarasikan di Grahadi Surabaya)
Namun, ia enggan merinci kelebihan yang dimiliki Hatta maupun Partai Amanat Nasional. Saat ditanya apakah Hatta berani dan mampu membayar besarnya biaya selama kampanye capres-cawapres, Taufik enggan berkomentar.
"Kalau pun ada, itu adalah bagian dari strategi pemenangan politik," kata anggota Tim Lima PKS yang bertugas menjalin lobi serius pencapresan Prabowo ini.
Para ketua umum mitra koalisi--Partai Gerakan Indonesia Raya, PAN, PKS, dan Partai Persatuan Pembangunan--sudah bulat membuat keputusan pada Ahad sore kemarin di bilangan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. "Sudah kami sepakati dengan berbagai pertimbangan," kata dia. (baca: Prabowo-Hatta Mendaftar ke KPU Besok, Hatta Jadi Cawapres Prabowo, PKS Tak Masalah)
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Isa Muchsin mengatakan partainya sudah tahu bakal nama calon pendamping Prabowo sejak Jumat lalu. Nama Ketua Umum PAN Hatta Radjasa disebut oleh Prabowo saat petinggi PPP salat Jumat di Masjid Istiqlal kemarin.
"Alasannya agar pemerintahan yang digalang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono langgeng," kata Isa kepada Tempo di kantor DPP, Senin, 19 Mei. Katanya, komposisi koalisi 2014 bakal tak jauh beda dengan koalisi yang dibangun pada 2009.
SBY, kata dia, mengirimkan sinyal kepada para partai koalisi melalui penunjukan Hatta sebagai calon wakil Prabowo. "Kakinya SBY ada di Hatta," kata dia. Dengan begitu, kata dia, seluruh anggota koalisi yang digawangi Partai Gerakan Indonesia Raya solid.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita terkait
Soal Peluang Jadi Menteri ESDM di Kabinet Prabowo, Eddy Soeparno Ikut Arahan Zulhas
5 hari lalu
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno akan mengikuti arahan ketua umumnya Zulkifli Hasan untuk peluang menjadi menteri di kabinet Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan Sebut Gerindra dan PAN Siapkan Ridwan Kamil Maju di Pilgub Jakarta
5 hari lalu
PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Usulkan Nama Yandri Susanto sebagai Calon Menteri Prabowo
5 hari lalu
Nama Yandri Susanto menyusul disiapkan oleh PAN sebagai calon menteri di Kabinet Prabowo. Sebelumnya, ada Eko Patrio.
Baca SelengkapnyaPetinggi PAN Sampaikan Doa Jatah di Kabinet Bertambah, Prabowo: Masuk Itu Barang
5 hari lalu
Petinggi PAN menyampaikan doa politik tentang jatah menteri di kabinet dalam Rakornas partainya di Jakarta, yang dihadiri Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRakornas Dihadiri Prabowo, Petinggi PAN Doa Dapat Jatah di Kabinet Bertambah
5 hari lalu
Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay dalam doanya di Rakornas, turut membahas jatah menteri untuk partainya di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaAlasan PAN Belum Beri Rekomendasi Emil Dardak Maju dengan Khofifah di Pilkada Jawa Timur
6 hari lalu
PAN belum memberikan rekomendasi kepada Emil Dardak karena Demokrat belum melakukan komunikasi politik dengan mereka.
Baca SelengkapnyaSetelah Eko Patrio, PAN Hembuskan Nama Yandri Susanto untuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo
6 hari lalu
Nama Yandri Susanto diusulkan dari kader PAN daerah yang akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dan Rakornas Pilkada pada hari Kamis ini.
Baca SelengkapnyaPAN Punya 2 Alasan Akan Sodorkan Eko Patrio Jadi Kandidat Menteri Kabinet Prabowo
8 hari lalu
Politikus PAN Eko Hendro Purnomo atau beken sebagai komedian Eko Patrio tengah disiapkan partainya untuk membantu kabinet Prabowo Subianto. Alasannya?
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain
13 hari lalu
PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.
Baca SelengkapnyaKecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo
16 hari lalu
Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?
Baca Selengkapnya