Syarat Hasyim Muzadi Pilih Jokowi  

Jumat, 16 Mei 2014 13:31 WIB

Mantan Ketua Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, Hasyim Muzadi, mengatakan sampai sekarang belum menentukan sikap untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu. Alasannya, belum ada nahdliyin yang menjadi calon presiden atau wakil presiden.

“Kecuali kalau Jokowi mengusung Mahfud Md. atau Jusuf Kalla, karena mereka nahdliyin,” kata Hasyim ketika dihubungi, Jumat, 16 Mei 2014. (Baca: Jokowi Bakal Pilih Sendiri Nama Cawapres)

Hasyim mengatakan, pada 2004 lalu, ada tiga orang yang menjadi calon wakil presiden, yakni Jusuf Kalla yang bersanding dengan Susilo Bambang Yudhoyono, dirinya sendiri dengan Megawati Soekarnoputri, dan Solahuddin Wahid menjadi pasangan Wiranto. Sedangkan pada 2009, ada Jusuf Kalla yang menjadi calon presiden meski tak terpilih.

“Kalau ada nahdliyin, enak, bisa saya ajak keliling pondok pesantren,” kata Hasyim. Memilih nahdliyin, ujar dia, merupakan pertanggungjawaban untuk umat. Bila tak ada, Hasyim tak akan berpihak kepada salah satu pasangan. Dia mengatakan akan menunggu beberapa hari ini sampai ada kejelasan siapa calon presiden dan wakil presiden. (Baca: Pasar Lebih Menerima Jokowi dengan JK Atau Mahfud)

Sebelumnya calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, masih enggan berkomentar ihwal rencana pengumuman calon wakil presiden untuk mendampinginya dalam pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang. Dia meminta masyarakat bersabar menanti keputusan penting yang akan dibuat koalisi yang dipimpin partainya.

Sempat beredar tiga nama tokoh yang menjadi pasangan Jokowi, yakni Jusuf Kalla, Mahfud Md., dan mantan Kepala Staf Angkatan Darat Ryamizard Ryacudu. Terakhir, nama Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad juga digadang menjadi calon wakil presiden. (Baca: PKB Perjuangkan Tiga Nama Jadi Pendamping Jokowi)

SUNDARI







Berita Pilihan
Setelah Sutan Tersangka, KPK Incar Anggota DPR Lain
Ulama PPP: Prabowo-Hatta Tak Menjual di NU
Pastikan Koalisi, Aburizal Temui Mega Hari Ini
SBY Nilai Pemilu Ideal Terdiri dari Tiga Capres
Plinplan, Anak Syarief Hasan Dimarahi Hakim







Advertising
Advertising

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas

Baca Selengkapnya