Jokowi kenakan kostum berbahan ramah lingkungan saat mengendarai kuda dan di arak oleh sejumlah peserta pawai Jakarnaval di jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, (30/6). Pawai yang bertemakan Keajaiban Ondel Ondel ini merupakan salah satu rangkaian di HUT DKI Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
"Satrio Piningit, orang yang kesamper dari bawah," kata Suhardiman saat ditemui di kediamannya, Cilandak, Jakarta, Senin, 5 Mei 2014. Menurut dia, sosok yang perjalanan kariernya dari bawah adalah Jokowi. Sebelum menjadi capres, Jokowi pernah menjadi Wali Kota Solo dan kini menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Suhardiman mengatakan, sesuai dengan ramalan Ronggowarsito, pemimpin Indonesia adalah Satrio Kinungjoro. Artinya, kata dia, sosok ini adalah orang yang keluar-masuk penjara. Terbukti, Sukarno yang berkali-kali dibui pada zaman Belanda menjadi presiden pertama. Berikutnya adalah Satrio Mukti Wibowo, yang direpresentasikan melalui sosok Soeharto.
Adapun ihwal calon presiden dari Golkar, Suhardiman meminta Aburizal Bakrie mundur dalam pencalonannya. Dia beralasan, secara historis dan sosiologis, Presiden Indonesia merupakan orang Jawa. Dia meminta Aburizal lebih berperan sebagai kingmaker atau dalang di Golkar. "Jangan menjadi king," tuturnya.
Suhardiman sendiri lebih memilih Priyo Budi Santoso sebagai calon wakil presiden dari Golkar. Dia beralasan, Priyo pernah menjadi pemimpin. Saat ini Priyo menjadi Wakil Ketua DPR dan Ketua Umum Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong. Apalagi, kata dia, Priyo sudah mendatanginya terkait dengan dukungan sebagai calon wakil presiden.
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
2 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.