Jokowi Ikhtiar Pemilu Presiden Satu Putaran

Reporter

Editor

Elik Susanto

Senin, 5 Mei 2014 06:45 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Widodo. ANTARA/Rafiuddin Abdul Rahman

TEMPO.CO, Kendal - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, menolak menjawab pertanyaan wartawan kemungkinan pemilu presiden 9 Juli nanti selesai dalam satu putaran. "Kami hanya ikhtiar. Hasilnya kami serahkan kepada Allah," kata Jokowi setelah bersilaturahmi ke KH Ahmad Dimyati Rais, pengasuh Pondok Pesantren Alfadlu, Kendal, Jawa Tengah, Ahad malam, 4 Mei 2014.

Dengan alasan keterbatasan waktu karena harus segera kembali ke Jakarta, Gubernur DKI Jakarta ini tidak menjawab pertanyaan siapa calon wakil presiden yang akan berpasangan dengan dirinya. (Baca: Menangkan Jokowi, PDIP Buka Pintu untuk Semua Partai)

Berdasarkan survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), meski elektabilitas Jokowi tertinggi dibanding calon presiden lain. Namun elektabilitasnya cenderung stagnan. Sementara itu, elektabilitas rival beratnya, Prabowo Subiyanto, terus naik.

Lima bulan terakhir dalam simulasi tiga calon presiden, elektabilitas Jokowi 47,1 persen. Sedangkan Prabowo berada posisi kedua dengan 32,1 persen dan Abu Rizal Bakrie 9,2 persen. Survei ini merupakan akumulasi selama lima bulan. Survei terbaru digelar pada 20 April lalu dengan 2015 responden yang diwawancarai lewat metode tatap muka dan perkiraan margin of error sekitar 3,2 persen.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahyo Kumolo kepada Tempo mengaku optimistis Jokowi akan memenangi pemilu presiden dalam satu putaran. "Kami sudah siapkan strategi," ujarnya. Dia enggan membeberkan strategi pemenangan, tapi salah satunya mengerahkan seluruh kader PDI Perjuangan untuk memenangkan Jokowi. (Baca: PDIP Jengkel SBY Ajak Koalisi Lewat YouTube)

Silaturahmi Jokowi ke KH Dimyati menjadi kegiatan penutup lawatan Jokowi pada Sabtu hingga Ahad di Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jawa Tengah. Selain Dimyati, Jokowi juga menemui sejumlah tokoh Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.


SOHIRIN




Berita Terpopuler:
Peresmian Rajawali Televisi Dihadiri SBY-JK
Abraham Samad: Serakah, Gaji Selangit Masih Korup
Jokowi Tunjuk Khofifah Jadi Jubir dalam Pilpres
Ingin Ubah Persepsi, B-Channel Ganti Nama Jadi RTV

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

12 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

13 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

15 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

15 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

18 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

19 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

19 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

20 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

21 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

21 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya