Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) bersama Calon Presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo (kiri) saat menggelar jumpa pers di media center kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (12/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie masih optimis ikut bersaing dalam pemilihan presiden 2014 meskipun hasil simulasi survei Saiful Mujani Research & Consulting menunjukkan elektabilitas Aburizal jauh lebih kecil dibanding para pesaingnya.
Hal itu dinyatakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Rizal Mallarangeng menanggapi paparan hasil simulasi survei Saiful Mujani Research & Consulting di Jakarta, Ahad, 4 mei 2014. Dalam paparan itu disebutkan seluruh simulasi survei lembaga ini menyimpulkan elektabilitas Aburizal jauh lebih kecil dibanding para pesaingnya.
Hal itu berarti peluang Aburizal untuk memenangi pemilihan umum presiden pada 9 Juli 2014 hampir tidak ada. "Bahkan elektabilitas Aburizal berada di bawah rata-rata suara partai Golkar yang diprediksi 15 persen dalam pemilu legislatif," kata Sirojudin Abbas, peneliti Saiful Mujani pada paparannya.
Ia mencontohkan simulasi calon presiden dengan lima nama yakni Joko Widodo, Prabowo Subianto, Aburizal, Dahlan Iskan, dan Mahfud Md. Elektabilitas Ical, sapaan akrab Aburizal hanya 9 persen. Adapun Jokowi mencapai 44,3 persen dan Prabowo 28,4 persen. "Hasilnya sama bila simulasi calon presiden hanya tiga nama yakni Jokowi, Prabowo, dan Aburizal. Jokowi memiliki elektabilitas 47,1 persen, Prabowo 32,1 persen, sedangkan Ical hanya 9,2 persen. "Dia stabil dengan angka yang rendah itu," katanya.
Rizal Mallarangeng yang hadir dalam pemaparan survei itu tak membantah lemahnya elektabilitas Ical. Namun dia mengatakan dalam politik teori kemungkinan selalu ada. "Misalnya bisa saja kami menghasilkan koalisi besar, sehingga Gerindra tidak bisa mengusung calon sendiri. Otomatis hanya Aburizal yang bersaing dengan Jokowi," katanya. (Baca juga: Elektabilitas Ical Stagnan Elite Golkar Meradang)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.