Buya Syafii: Jokowi Perlu Pendamping Berpengalaman

Reporter

Sabtu, 3 Mei 2014 13:55 WIB

Calon Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, (3/5). Jokowi dan Jusuf Kalla bersilahturahim sebelum berangkat menuju kota tujuan masing-masing. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif mempunyai kriteria tersendiri mengenai calon presiden dan calon wakil presiden. Bahwa yang terpenting mereka paham masalah kebangsaan.

"Soal gender, usia, enggak penting," kata Syafii saat menunggu kedatangan calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi di kediamannya di Perumahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, kabupaten Sleman, Sabtu, 3 Mei 2014.

Persoalan kebangsaan yang dimaksud adalah capres dan cawapres tersebut bisa diajak untuk membangun penuh kedaulatan negara. Syafii pun mengatakan, siapa yang kini menjadi penguasa pertambangan hingga perbankan di Tanah Air kalau bukan bangsa asing.

"Milik kita habis oleh orang-orang asing," kata Syafii. Syarat lainnya, para calon tersebut harus memahami persoalan perekonomian nasional. Minimal paham ekonomi makro. "Saya berharap Jokowi paham betul."

Sementara itu, Syafii mengaku telah mengetahui siapa cawapres yang akan dipasangkan dengan Jokowi. Meski pengumumannya baru akan disampaikan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada 9 Mei mendatang.

Hingga saat ini sudah ada tiga nama yang diseleksi masuk tiga calon utama, yaitu Jusuf Kalla, Mahfud Md., serta Ryamizard Ryacudu. Hanya saja, Syafii menolak menyebut nama. Dia pun enggan mengungkapkan, apakah calon tersebut dari sipil atau militer.

Namun Syafii meyakini, cawapres yang telah ditentukan itu memahami persoalan kebangsaan.
"Saya rasa iya. Kami kan enggak bisa memuaskan semua orang. Jokowi perlu didampingi oleh orang yang berpengalaman dan bisa bekerja sama" tutur Syafii.

Namun saat ditanyakan lebih lanjut apakah cawapres yang dimaksud adalah Jusuf Kalla, Syafii enggan menjawab. Dia pun mengaku tidak mengetahui apabila Jokowi dan Jusuf Kalla sempat bertemu di Bandara Halim Perdanakusuma menjelang keberangkatan Jokowi ke Yogyakarta.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Baca juga:
Buya Syafii Tanyakan Komitmen PKB ke Jokowi

Terpopuler
Jokowi Nyapres, Ahok: Kacau-Balau Jakarta Ini
Anas Tuding SBY Paham Kasus Hambalang dan Century
35 Juta Pound, Diego Costa Resmi ke Chelsea
Ini Perbandingan Yamaha R15 dengan Pesaingnya

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

2 menit lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

22 menit lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

1 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

2 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

3 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

8 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

9 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

9 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

14 jam lalu

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik

Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.

Baca Selengkapnya