TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengatakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebaiknya mengundurkan diri dari jabatannya saat sudah didaftarkan sebagai calon presiden oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dengan demikian, hal itu menunjukkan Jokowi akan menjadi presiden yang tegas.
"Jangan cuma cuti. Kalau nanti tidak terpilih jadi presiden lalu balik lagi jadi gubernur, itu tidak fair, tidak etis. Nanti kalau kalah, balik lagi ke Solo enggak apa-apa," kata Agus saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 3 Mei 2014.
Menurut Agus, jika Jokowi mengundurkan diri sebagai gubernur, hal ini tidak akan menimbulkan kisruh di kalangan warga Jakarta. Justru, jika tetap menjabat gubernur pada masa pencalonannya sebagai presiden, mantan Wali Kota Solo itu menunjukkan sikap tidak tegas. "Sudah sepuluh tahun kita tidak punya presiden yang tegas," katanya.
Rencananya, Jokowi akan mengambil cuti per 18 Mei 2014 atau saat proses pendaftaran calon presiden oleh KPU dimulai. (Baca juga: Maju Capres, Jokowi Mulai Cuti 18 Mei).
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
6 jam lalu
Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.