Dua Organ Besar Serikat Buruh Ini Dukung Jokowi  

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 1 Mei 2014 22:51 WIB

Ribuan buruh bernyanyi bersama saat band Slank beraksi di Sportmall Kelapa Gading, Jakarta (12/02). Slank hibur buruh usai melakukan long march dari Bundaran HI hingga Istana Negara dengan menuntut pemerintahan SBY-Boediono menjalankan jaminan kesehatan bagi buruh dan menaikkan upah minimum buruh. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) menyatakan dukungannya terhadap calon presiden Joko Widodo alias Jokowi. Ketua KSBSI, Mudhofir, menjelaskan, komitmen itu adalah sikap resmi organisasi untuk menyambut momentum perubahan kepemimpinan nasional, termasuk perbaikan nasib buruh.

“Kami tidak mungkin hanya jadi penonton,” ujarnya, Kamis, 1 Mei 2014.

Mudhofir menjelaskan dukungan terhadap Jokowi dilatarbelakangi oleh beberapa kebijakan Gubernur DKI Jakarta itu yang dianggap pro terhadap buruh. Di tahun 2012, misalnya, Jokowi berani mengetuk palu kenaikan upah minimum provinsi sebesar 43 persen menjadi Rp 2,2 juta. “Itu prestasi yang cukup signifikan,” katanya.

KSBI juga menilai sosok Jokowi sebagai tokoh yang pro terhadap sejumlah isu perburuhan seperti masalah jaminan sosial, outsourching, dan pekerja rumah tangga. Untuk mematangkan dukungan tersebut, kata Mudhofir, KSBSI akan meminta Jokowi untuk menandatangi kontrak politik yang bersedia menjalankan semua tuntutan kalangan buruh.

Jika Jokowi bersedia, Mudhofir menilai dukungan suara terhadap Jokowi akan mengalir dari sekitar 900 ribu anggota KSBSI di seluruh Indonesia. Jumlah itu diperkirakan masih akan bertambah lantaran Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia memiliki sikap yang sejalan dengan organisasinya. “Dua organ besar konfederasi akan ada di belakangan Jokowi,” katanya. (Baca juga: KSPI Akan Dukung Prabowo dalam Pilpres)

RIKY FERDIANTO

Baca juga:
Jiplak Drama Populer Korea, RCTI Akan Digugat
5 Kebiasaan yang Menyebabkan Perut Buncit
Sri Mulyani Tegur Boediono Soal Century
Dosa Hary Tanoesoedibjo pada Hanura
NasDem: Jokowi itu Produk Lokal
Trauma Berat, Korban JIS Bakal Pindah ke Eropa

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

1 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

1 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

1 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

2 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

2 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

3 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

6 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

6 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya