KPI Tindak Tegas Iklan Capres Sebelum Waktunya

Reporter

Sabtu, 26 April 2014 06:09 WIB

Ilustrasi Komisi Penyiaran Indonesia. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Jakarta: Komisi Penyiaran Indonesia mengakui lamban dalam mengatasi iklan politik yang telah bermunculan sebelum masa kampanye pemilihan legislatif. Tak ingin kembali terulang, KPI berjanji akan menindak tegas ke setiap stasiun televisi yang sudah memunculkan iklan politik di luar waktu kampanye pemilihan presiden.

"Di pemilihan presiden kami tidak mau terlambat. Bulan depan ditetapkan siapa saja pasangan calon presiden, kami akan mengejarnya tanpa menunggu masa kampanye," kata Komisioner KPI Rachmat Arifin di kantornya, Jalan Gadjah Mada, Jakarta, Jumat 25 April 2014.

Menjelang pilpres, Rachmat menyatakan, KPI mensinyalir adanya pelanggaran yang dilakukan pemilik televisi meski bukan calon presiden di pemilihan umum kali ini. "Karena itu, kami akan tegas bertindak dalam mengawasi jalannya kampanye pilpres," tutur Rachmat.

Selain itu, dalam rapat kerja nasional yang dilakukan di Jambi dari 21 sampai 24 April 2014, Rachmat mengungkapkan, KPI mengeluarkan pernyataan politik. KPI meminta semua lembaga penyiaran di masa kampanye. "Jangan sampai ada yang curi start. Kami meminta lebih disiplin," ujarnya.

Rachmat juga membeberkan enam stasiun televisi yang banyak melakukan pelanggaran sepanjang pemilihan legislatif lalu. Mereka antara lain RCTI, Global TV, dan MNC TV, yang merupakan milik grup MNC. Lalu grup dari Vivanews, TV One dan ANTV. Terakhir adalah Metro TV, milik Surya Paloh.

Grup MNC, kata Rahcmat, pemberitaan Partai Hanura serta Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sampai masuk ke wilayah jurnalistik. "Bahkan sampai masuk ke sinetron Tukang Bubur Naik Haji," ujar Rachmat. "Semua wilayah dimasuki."

Begitu juga dengan Metro TV yang bermain di pemberitaan dan iklan. Sementara grup Vivanews kecenderungan bermain di iklan. Rachmat menyatakan, KPI kecewa dengan keenam stasiun itu karena wilayah jurnalistik dimasuki kepentingan politik. "Kami prihatin," ujarnya.

Koordinator Remotivi, Muhammad Heychael, menyatakan pihaknya meminta KPI membuat laporan terkait stasiun-stasiun televisi yang melakukan pelanggaran semasa pileg. "Ada laporan mingguan, tapi kinerja stasiun televisi secara keseluruhan belum dibuat," ujar Heychael.

SINGGIH SOARES

Berita lain:
KPK Geledah Rumah Petinggi HP
Kebakaran Pasar Senen, 33 Unit Damkar Diturunkan
Ahok Sewot Lagi Soal Bus Hibah
Terpilih Lagi, Eko Patrio Punya Resep Khusus
KPK Satroni Tiga Rumah Mewah di Bintaro dan BSD
6,7 Juta Pria Indonesia Doyan Seks Sembarangan

Berita terkait

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

29 Februari 2024

Rakornas KPI 2024 akan Digelar di Provinsi NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang dihadiri oleh perwakilan dari 34 provinsi di seluruh Indonesia

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Antisipasi Ancaman Hoaks, KPI DKI Bakal Sosialisasi Penayangan Iklan Kampanye

9 Januari 2024

Antisipasi Ancaman Hoaks, KPI DKI Bakal Sosialisasi Penayangan Iklan Kampanye

KPI DKI Jakarta bakal menyosialisasikan penayangan iklan kampanye ke lembaga penyiaran lokal. Apa tujuannya?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Pegawai KPI Diduga Terlibat Transaksi Narkoba Lewat Instagram

8 Juni 2023

Pegawai KPI Diduga Terlibat Transaksi Narkoba Lewat Instagram

Polres Metro Tangerang mengungkap transaksi narkoba jenis ganja lewat Instagram. Diduga libatkan pegawai KPI.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya