Kisah Desainer Spanduk yang Tidak Dibayar Caleg  

Reporter

Minggu, 20 April 2014 17:31 WIB

Seorang warga melintas didepan spanduk caleg yang dipasang ditembok dikawasan Tanah Tinggi, Jakarta, Selasa (24/3). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Surabaya - Hiruk pikuk masa kampanye dan pemilu legislatif telah usai. Namun ingar-bingar pesta demokrasi itu meninggalkan rasa pahit buat Mohammad Noor Adhi, ahli desain grafis. Sebab, ia batal mendapat uang hasil jerih payahnya karena idenya dicuri oleh seorang calon legislator.

Noor Adhi, 40 tahun, warga Jalan Simolowaru Utara 16, Surabaya, mengisahkan, pada akhir Maret lalu, dia menawarkan keahliannya mendesain spanduk kepada para caleg DPR dari daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo berinisial L. Karena tertarik, L mengorder Noor untuk dibuatkan spanduk kampanye pencalonannya. "Setelah menentukan kerangka spanduk, dia menyuruh saya membuat dua model desain," kata Noor, Minggu, 20 April 2014.

Dua belah pihak telah mengikat kesepakatan bahwa spanduk itu akan dicetak melalui perantara Noor. Penggarapan desainnya juga diserahkan Noor. Namun soal harga belum deal seratus persen. "Saya selesaikan desain itu dengan cepat, lalu kami kontrak harga dengan caleg itu. Namun belum menemukan kesepakatan harga," ujarnya.

Tidak lama dari pertemuan yang gagal menyepakati harga itu, Noor menemukan dua hasil desainnya telah dipasang di jalan-jalan. Dia mengaku terkejut dan merasa ditipu oleh caleg tersebut. "Bagaimana mau menjadi wakil rakyat kalau kelakuannya menipu rakyat kecil seperti saya?" tuturnya.

Ironisnya, meski terang-terangan melanggar hak cipta, caleg itu tidak menanggapi komplain Noor. "Dia seakan tidak merasa bersalah walaupun telah mencuri ide desain orang secara diam-diam," katanya.

Merasa ditipu dan tidak mendapatkan bayaran, Noor berniat melaporkan caleg tersebut ke polisi pada Senin besok. "Kemarin-kemarin saya belum punya uang untuk menyewa pengacara. Mungkin besok saya lapor polisi bersama pengacara," ujar Noor.


MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

Angka Keramat Nawacita

28 April 2015

Angka Keramat Nawacita

Pemilihan Presiden Juli 2014 lalu menjadi etos baru bagi rakyat untuk menentukan calon pemimpinnya. Bagi saya dan sebagian pemilih Jokowi, yang untuk pertama kalinya memilih dalam pemilihan, karena sebelumnya golongan putih, ada motif yang menggerakkan kami. Salah satu motif itu adalah janji kampanye Jokowi yang bertitel Nawacita.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

17 Desember 2014

Pemilu 2014 Berlalu, Ini Daftar Pelanggarannya  

Kemitraan menemukan suap dalam pemungutan suara.

Baca Selengkapnya

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

5 Agustus 2014

Obor Rakyat, Polisi Tunggu Keterangan Jokowi

Keterangan Jokowi diperlukan agar kasus pengaduan tabloid Obor Rakyat dapat diproses lebih lanjut

Baca Selengkapnya

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

9 Juli 2014

Ahok Soal Pilpres: Jangan Golput, Nanti Menyesal

Dengan memilih, Ahok berujar, kemungkinan warga merasakan penyesalan jauh lebih kecil ketimbang mengabaikan haknya.

Baca Selengkapnya

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

8 Juli 2014

Ribuan DPT Ganda Dicoret di Kota Bekasi  

Setiap kelurahan terdapat sekitar 100 DPT ganda.

Baca Selengkapnya

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

6 Juli 2014

Netizen Dukung Jokowi-Kalla di Semua Segmen Debat  

Secara keseluruhan, Jokowi-Kalla dipercakapkan hingga 64.297 kali, jauh mengungguli Prabowo-Hatta.

Baca Selengkapnya

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

5 Juli 2014

Hatta Tanya Kalpataru, JK: Keliru, Itu Adipura  

Hatta hanya tersenyum pahit dan enggan melanjutkan pertanyaan.

Baca Selengkapnya

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

5 Juli 2014

Pendukung Jokowi Bagikan Obor Rahmatan Lil Alamin  

Selain tabloid, mereka juga membagikan jadwal puasa Ramadan dan pin bergambar Jokowi-JK.

Baca Selengkapnya

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

5 Juli 2014

Tabloid Sapujagat Serang Jokowi Lewat Isu Komunis  

Sapujagat sebenarnya bukan media baru. Tabloid 16 halaman yang berkantor di Jalan Makam Peneleh Nomor 39, Surabaya, itu sudah muncul sejak awal 2000.

Baca Selengkapnya

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

5 Juli 2014

Kampanye Hitam Juga Serang Kampung Deret

Dukungan warga terbelah diantara dua calon presiden di sejumlah sudut Jakarta.

Baca Selengkapnya