Mahasiswa ITB Ditantang Tolak Capres selain Jokowi  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 19 April 2014 12:44 WIB

Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa menyempaikan orasi politik saat kampanye di Lapangan Bumi Tamalanrea Permai, Makassar, Sulsel (3/4). Kampanye tersebut dihadiri ribuan simpatisan dan kader PAN. TEMPO/Iqbal lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komunitas Alumni ITB Pilih Jokowi, Adamsyah W.H., meminta mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) bersikap adil. Bila sebelumnya mahasiswa kampus itu menolak kedatangan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi, hal yang sama juga harus dilakukan terhadap calon presiden dan tokoh partai lainnya. (Baca: Jokowi Diusir Mahasiswa ITB dari Kampus).

Menurut Adam, mahasiswa ITB juga harus kritis menyikapi acara yang bakal diadakan Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB pada 10-11 Mei nanti. Sebab, acara itu bakal mengundang sejumlah tokoh partai. "Siapa pun tokoh yang datang wajib dikritik. Kami akan lihat apakah mereka juga berani menolak kehadiran tokoh lain," kata Adam, Sabtu, 19 April 2014.

Beberapa tokoh yang rencananya akan dihadirkan dalam rangkaian kegiatan bernama Islamic Leadership Festival ini merupakan calon presiden dari partainya masing-masing. Yakni Ketua Umun Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan kader Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud Md. Selain itu, panitia acara itu juga berencana mengundang Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin. (Baca: Ini Alasan Mahasiswa ITB Tolak Jokowi Masuk Kampus).

Adam mengatakan pada alumnus ITB tak mempersoalkan penolakan mahasiswa atas kedatangan Jokowi pada Kamis, 16 April 2014. Penolakan itu, menurut dia, bagian dari dinamika kampus. "Mari kita lihat apakah mahasiwa juga berani menolak tokoh lain. Kalau tak berani, berarti ada apa dengan Dewan Mahasiswa ITB?" katanya.

Adanya rencana kedatangan sejumlah tokoh partai ini dibenarkan oleh salah seorang panitia Islamic Leadership Festival, Lia N. Namun, menurut dia, saat ini panitia tengah mengkaji ulang rencana itu. Panitia masih mempelajari imbas penolakan Jokowi Kamis lalu. "Iya, insiden kemarin membuat kami berpikir lagi," kata Lia. (Baca: ITB Klaim Netral dalam Proses Demokrasi).

Menurut Lia, konsep acara tersebut ada kemungkinan diganti. Panitia saat ini tengah mempertimbangkan ulang nama-nama tokoh nasional yang bakal diundang dalam acara itu. Panitia tak mau kedatangan narasumber tersebut dikaitkan dengan pemilihan presiden 9 Juli mendatang. "Kami mempelajari insiden kemarin (penolakan Jokowi)," ujarnya.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 jam lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

2 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

3 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

3 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

4 hari lalu

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

6 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

7 hari lalu

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP

Baca Selengkapnya

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

8 hari lalu

5 Kampus Negeri yang Mengalami Kenaikan Biaya Kuliah di 2024

Kenaikan biaya kuliah itu menuai protes dari kalangan mahasiswa, seperti UGM, Unsoed, dan ITB.

Baca Selengkapnya

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

9 hari lalu

Kisah Hieronimus Jevon Valerian, Wisudawan ITB dengan IPK Sempurna 4

Begini cerita Hieronimus Jevon Valerian yang kerap mengorbankan waktu luang untuk belajar dan memanfaatkan waktu selama berkuliah di ITB.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

10 hari lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya