Jokowi dan Prabowo Adu Kuat Rangkul Suara NU  

Reporter

Kamis, 17 April 2014 06:57 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) berjalan didampingi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Muhyidin Arubusman seusai melakukan pertemuan tertutup bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di kantor PBNU, Jakarta Pusat, (14/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, dan Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kian gencar menyambangi tokoh Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menjelang pemilihan umum presiden dan wakil presiden, Juli mendatang. Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, mengatakan massa NU dan Muhammadiyah bisa menjadi penentu kemenangan calon presiden nanti. "Kedua organisasi ini memiliki massa besar," kata Qodari saat dihubungi, Rabu, 16 April 2014.

Jokowi mengunjungi markas Pengurus Besar NU, Senin lalu. Prabowo mendatangi kediaman Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, besok malamnya. Sebelumnya, Jokowi bersafari ke tokoh NU, seperti Mustofa Bisri, dan tokoh Muhammadiyah, Syafii Maarif, serta Ketua Umum Din Syamsuddin. Prabowo mengunjungi Pesantren Miftahul Ulum bersama mantan Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi.

Qodari memperkirakan massa NU mencapai 33 persen dan Muhammadiyah 7-9 persen dari jumlah pemilih. Qodari mengingatkan, pendekatan terhadap tokoh kedua organisasi belum menjamin kemenangan. Berkaca dari Pemilu 2004, Qodari mencontohkan Megawati yang menggandeng Hasyim Muzadi--ketika itu Ketua Umum PBNU--serta Wiranto yang menggandeng Salahuddin Wahid. "Tapi suara warga NU masuk ke SBY," katanya. "Jadi, calon presiden juga harus mengunjungi basis massa di bawah."

Wakil Ketua Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan kalau partainya dipercaya duduk di pemerintahan, PDI Perjuangan akan memberi ruang bagi kedua organisasi itu di bidang pendidikan, pertanian, dan perekonomian. "PDI Perjuangan ingin NU dan Muhammadiyah membantu mengelola umatnya agar Indonesia lebih berdikari di ranah ekonomi, budaya, dan politik."

Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, mengatakan Gerindra harus bergerak cepat meraih dukungan dari massa di kedua organisasi itu. Jika Gerindra duduk di pemerintahan, kata Suhardi, Gerindra akan mengembangkan program pembinaan umat, mulai dari segi keagamaan hingga peningkatan sumber daya manusia.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan organisasinya tak akan terjun ke politik praktis. NU, kata Said, fokus ke pemberdayaan masyarakat bawah. Said tak mengarahkan nahdliyin memilih calon presiden tertentu, tapi ia memaparkan kriteria pemimpin, seperti cerdas, berilmu, adil terhadap masyarakatnya, berani dan tegas mengemban amanat, serta fisiknya sehat. "Pemimpin tak perlu datang dari partai berlatar Islam," ucapnya setelah menerima kunjungan Jusuf Kalla kemarin.

SUNDARI | MUHAMMAD MUHYIDDIN








Berita lain
Gerindra: Jokowi Harus 'Kejar' Prabowo
Beda Bentuk Koalisi Jokowi, Prabowo, dan Aburizal
Tugas Lobi Politik Jokowi Tak Bisa Dialihkan










Advertising
Advertising




Berita terkait

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

18 jam lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

19 jam lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

21 jam lalu

Prabowo Sebut Jokowi Arahkan Menterinya Beri Data ke Dirinya, Pakar Bilang Begini

Prabowo menyebut Jokowi telah memberikan arahan kepada semua menterinya untuk memberikan data ke dirinya. Apa kata pakar?

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

22 jam lalu

Prabowo Sebut Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Ini Reaksi Para Politikus PDIP

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan, Bung Karno milik seluruh rakyat Indonesia. Apa kata para politikus PDIP?

Baca Selengkapnya

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

22 jam lalu

Respons Banyak Pihak Soal Jumlah Menteri Prabowo-Gibran, Mahfud Md: Terlalu Banyak yang Dijanjikan Posisi Menteri

Wacana jumlah menteri Prabowo-Gibran yang mengalami penambahan ditanggapi berbagai pihak, mulai dari Jokowi sampai Mahfud MD.

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

22 jam lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

23 jam lalu

Jumlah Menteri Kabinet sejak Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi

Setiap kabinet pemerintahan Indonesia mempunyai jumlah menteri relatif berbeda, mulai Gus Dur Gus Dur, Megawati, SBY, sampai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

23 jam lalu

Alasan PSI Targetkan Kandidatnya Tidak Boleh Kalah di Pilkada Solo

PSI menargetkan kandidatnya yang berlaga di Pilkada 2024 harus menang, terutama di Solo. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

1 hari lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

1 hari lalu

Zulhas Ajak Calon Kepala Daerah Usungan PAN Tiru Sikap Jokowi-Prabowo

Zulhas berpesan kepada calon kepala daerah usungan PAN untuk meniru hubungan politik Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca Selengkapnya