Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo (tengah) saat berkunjung ke "Rumah Jokowi" di Pancoran, Jakarta, Jumat (11/4). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Surakarta: Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, menilai Jusuf Kalla tidak cocok mendampingi calon presiden dari PDI Perjuangan Jokowi, nama panggilan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. “Karakter mereka sama,” katanya di Surakarta, Ahad, 13 April 2014.
Ia mencontohkan, keduanya sama-sama ingin menyelesaikan masalah dengan cepat dan pintar mencairkan masalah. “Apa yang ada pada JK, sudah dimiliki Jokowi,” ucapnya. (Baca: PDIP Diyakini Tak Pilih Kalla Jadi Wapres Jokowi)
Faisal mengusulkan kepada Jokowi agar memilih calon wakil presiden yang memiliki wawasan luas soal ekonomi. “Tantangan terbesar kita di masa depan adalah bidang ekonomi.” Rival Jokowi dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2012 ini juga mengajukan kriteria lain calon wakil presiden, yakni luwes menghadapi geopolitik sehingga harus memiliki wawasan luar negeri yang mumpuni. Visi ke depan juga perlu menjadi pertimbangan, misalnya bagaimana pembangunan Indonesia hingga 100 tahun ke depan.
Ia menolak pandangan dikotomis dalam menentukan wakil presiden, seperti militer-sipil, politisi-bukan politisi, atau tua-muda. “Itu tidak relevan. Pilih yang bisa saling mengisi,” ucap Faisal. (Baca juga: Golkar Dianggap Bunuh Diri Jika Capreskan Ical) UKKY PRIMARTANTYO
