Demokrat Jamin Konvensi Tak Dibubarkan  

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 12:57 WIB

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan konvensi calon presiden yang digelar partainya akan terus berlangsung hingga diketahui pemenangnya. "Tidak dibubarkan," kata Mubarok, dalam sebuah diskusi bertema "Prediksi Peta Koalisi" di Jakarta, Sabtu, 12 April 2014.

Menurut dia, konvensi calon presiden merupakan pendidikan politik jangka panjang. Oleh karena itu, kata Mubarok, jika konvensi yang digelar partainya bisa selesai hingga diketahui pemenangnya, maka akan menjadi pelajaran yang berharga bagi pelaksanaan konvensi terbuka di pemilu berikutnya. "Kalau tidak selesai, konvensi ini tidak akan bermakna," ucapnya.

Meskipun hasil hitung cepat pemilu legislatif menyimpulkan perolehan suara Demokrat tak mencapai target mereka yang sebesar 15 persen, Mubarok berkukuh konvensi mesti diselesaikan. Menurut dia, masih ada kemungkinan bagi partainya untuk mengusung pemenang konvensi menjadi calon presiden.

Menurut Mubarok, partainya tak mau terburu-buru menyiapkan nama calon wakil presiden menyusul hasil perolehan suara yang tak sesuai harapan. "Kami masih melihat perkembangan," ujar Mubarok. Dia mencontohkan perolehan suara Demokrat pada Pemilu 2004 yang hanya di kisaran 7 persen, tapi bisa mengusung Susilo Bambang Yudhoyono sebagai calon presiden.

Sebelumnya, sejumlah peserta menilai konvensi ini lebih baik dihentikan. Peserta konvensi yang juga Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Marzuki Alie, mengusulkan agar peserta yang berpeluang lebih baik dicalonkan sebagai wakil presiden partai lain. "Posisi Demokrat agak susah untuk melanjutkan konvensi," kata Marzuki.

Hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan Demokrat berada pada posisi keempat dengan perolehan suara 9-10 persen. Raihan itu menyebabkan pemenang Pemilu 2009 itu sulit mengajukan calon presiden sendiri, kecuali berkoalisi dengan partai lain.

Undang-Undang Pemilihan Presiden mewajibkan calon presiden-wakil presiden diusung oleh partai atau gabungan partai yang memperoleh 20 persen kursi Dewan Perwakilan Rakyat atau 25 persen suara nasional. Peserta lain, Dahlan Iskan, juga menilai konvensi lebih baik dihentikan. "Hasilnya sudah ketahuan seperti itu, kok," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara ini.

PRIHANDOKO

Terpopuler:
Jalan Sudirman Ambles, Jokowi: Itu Wewenang Pusat
Bubarkan Uni Soviet, Gorbachev Bakal Diusut
Jokowi: Saya Datang IHSG Naik
KPK: Anas Terancam Hukuman Berat

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya