TEMPO.CO, Sidoarjo - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Jemundo, Edy Bambang, menjelaskan bahwa warga Syiah terancam tidak ikut mencoblos. Pasalnya beberapa daftar pemilih khusus (DPK) baru diterima tadi malam. "Kami baru menerima tambahan DPK tadi malam sekitar pukul 00.00 WIB," katanya kepada Tempo di Balai Desa Jemundo, Taman Sidoarjo, 9 April 2014.
Menurut Edy, setelah menerima tambahan tadi malam pihaknya langsung mendata dan memasukkannya ke tempat pemilihan suara (TPS) 11 di kantor balai RW Dusun Sambi Kerep, Desa Jemundo, Taman Sidoarjo. "Akhirnya kami sampai pagi tidak tidur, saya juga minum obat supaya tidak ngantuk hari ini," katanya. (Baca: Sibuk Pemilu, Urusan Syiah Absen Dulu)
Adapun DPK yang berasal dari warga Syiah, kata dia, sebanyak 146 DPT yang akan mencoblos di TPS 11. Jumlah itu berasal dari DPK sebanyak 69 DPT yang sudah didata beberapa waktu lalu. Sedangkan yang baru datang tadi malam A5 sebanyak 77 orang. "Jadi jumlah keseluruhan 146 DPT," kata dia. (Baca: Hak Pilih Pengungsi Syiah Tak Jelas)
Jumlah ini, kata dia, hampir sama dengan jumlah pada pemilihan gubernur waktu lalu, yakni data yang diberikan oleh KPU Sampang sebanyak 132 yang kemudian ditambah oleh pemilih langsung yang menyerahkan KTP di tempat sebanyak 15 orang. "Jadi pilgub itu sebanyak 147 dan sekarang 146, hampir samalah," katanya.
Selisih satu orang, menurutnya, karena ada yang meninggal dan ada yang keluar dari pengungsian, sehingga sangat dimungkinkan ada pengurangan. "Kabarnya ada yang meninggal, jadi kurang satu," kata dia. (Baca: Warga Syiah di Sidoarjo Hanya Kenal Capres Rhoma)
MOHAMMAD SYARRAFAH
Terpopuler:
Caleg Mulai Serangan Fajar, Rp 50 Ribu per Amplop
Tiga Anak Jokowi Mencoblos Pemilu di Solo
Pakai Kostum Unik, Pemilih Dapat Hadiah Voucher Hotel