Ini Titik-titik Rawan Kecurangan Pemilu

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 9 April 2014 05:00 WIB

Seorang tukang sampah memasukan suaranya ketika melakukan simulasi pencoblosan di Tempat Pembuangan Sementara Rawa Lele, Jakarta Barat, Selasa (8/4). ANTARA/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Bambang Eka Cahya Widodo, mengatakan masyarakat perlu mengawal proses Pemilihan Umum 2014. Menurut Bambang, ada beberapa kecurangan yang terjadi pada Pemilihan Umum 2009 yang perlu dicermati agar tak terjadi di periode ini.

"Proses permainan curang mulai dari pencoblosan di TPS, rekapitulasi suara, sampai penyelesaian sengketa pemilu," kata Bambang ketika dihubungi pada Selasa, 8 April 2014. Di tempat pemungutan suara, Bambang meminta masyarakat waspada dengan orang yang mencoblos meskipun tak punya hak suara.

Bambang menuturkan Bawaslu pernah menemukan sisa undangan dijual ke tim sukses calon legislator atau partai politik. Sisa surat suara bisa dibagi rata antar saksi partai yang datang, kemudian mereka mencoblos bersama-sama. Akibatnya, calon konstituen tak bisa menunaikan hajat politiknya karena surat sudah dipakai orang lain.

Terkait perhitungan suara di TPS, ujar Bambang, suara calon legislator satu dipindah ke yang lain. Kecurangan juga bis dilakukan dengan mememasukan suara partai ke calon legislator. "Orang sering tak teliti karena tak mengubah suara total perolehan partai," ujarnya.

Rawan kecurangan berikutnya ada pada rekapitulasi yang dilaksanakan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS). Bambang mengatakan gaji yang kecil dan dipilih secara adhoc membuat mereka gampang tergoda tawaran partai untuk mengubah perolehan suara.

Di Komisi Pemilihan Umum, ujar Bambang, rekapitulasi suara juga rawan diperjualbelikan, terutama partai yang tak lolos parlementary threshold atau ambang batas partai bisa duduk di parlemen. Calon anggota Dewan yang kekurangan suara akan segera menghubungi KPU dan partai gurem itu.

Pada tahap penyelesaian sengketa pemilu juga pernah terjadi kecurangan. Waktu menjadi Ketua Bawaslu, Bambang menemukan kejanggalan terkait penetapan calon legislator untuk kursi di Sulawesi Selatan yang dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi. Kejanggalan itu, ujarnya, berujung pada pemalsuan surat putusan Mahkamah Konstitusi.

Melihat sistematisnya kecurangan pemilu, Bambang menyarankan masyarakat untuk peduli dengan proses pemungutan suara. "Jangan memilih terus langsung pulang," kata dia. Bambang juga mendukung adanya penghitungan cepat atau quick count karena mengontrol agar penyimpangan hasil suara tak terlalu jauh.

SUNDARI

Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Lumpur Lapindo


Berita terpopuler:
Anas 'Tabuh Genderang Perang' Lawan SBY
Cara Jokowi Jelaskan Kasus Busway Karatan
Prabowo Bilang Pemimpin Jakarta Penipu, Ahok: Termasuk Saya Dong

Berita terkait

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

21 jam lalu

5 Faktor yang Bikin Politik Uang Terus Eksis di Indonesia

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua usulkan politik uang atau money politics dilegalkan. Apa sebab politik uang eksis di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

2 hari lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

2 hari lalu

Respons Mendagri Tito Karnavian Soal Perlunya Sistem Pemilu Dievaluasi

Mendagri mengatakan perbaikan sistem pemilu melalui RUU jangan sampai bersifat kejar tayang.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

2 hari lalu

Ramai-ramai Tolak Usulan Money Politics Dilegalkan Saat Pemilu

ICW menganggap usulan melegalkan money politics saat pemilu tidak pantas dan sangat tidak menunjukkan integritas.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

3 hari lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

3 hari lalu

ASN Berpotensi Langgar Netralitas di Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Hati-hati Gunakan Medsos

Ketua Bawaslu mengatakan jajarannya akan mengawasi media sosial pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

10 hari lalu

Jokowi Pastikan Pilkada 2024 sesuai Jadwal, Berikut Tahapan dan Jadwal Lengkapnya

Presiden Jokowi mengatakan tidak ada pengajuan dari pemerintah untuk percepatan Pilkada 2024. Berikut tahapan dan jadwal lengkap Pilkada serentak 2024

Baca Selengkapnya

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

12 hari lalu

Hakim MK Saldi Isra Cecar Bawaslu Soal Tanda Tangan Pemilih di Bangkalan yang Mirip

Hakim MK Saldi Isra menyoroti tanda tangan pemilih pada daftar hadir TPS di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan yang memiliki kemiripan bentuk.

Baca Selengkapnya

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

12 hari lalu

Anggota Bawaslu Intan Jaya Cerita Penyanderaan KKB Berdampak Pemilu Ditunda

Cerita pengalaman Bawaslu Intan Jaya disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan harus bayar tebusan agar bebas

Baca Selengkapnya

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

12 hari lalu

Hakim MK Tegur Anggota Bawaslu Papua Tengah yang Datang Terlambat di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arief Hidayat menegur anggota Bawaslu Papua Tengah yang datang terlambat dalam sidang sengketa Pileg 2024 di panel 3, hari ini

Baca Selengkapnya