Survei: Partai Islam Tak Diminati Pemilih Pemula

Reporter

Editor

Eni Saeni

Selasa, 1 April 2014 19:02 WIB

Seorang simpatisan dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memerankan tokoh Pahlawan bernama Rohman, turun dari metro mini setelah membagikan brosur anti golput didalam saat kampanye simpati, di Bunderan HI, Jakarta (28/3). Dalam kampanye simpati tersebut mereka menyerukan kepada warga masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 9 April mendatang dan menolak untuk menjadi Golput. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketertarikan pemilih pemula terhadap partai politik berbasis Islam sangat rendah. Pemilih pemula menganggap partai Islam lebih konservatif. Hasil survei Lembaga Klimatologi Politik menunjukkan 77 persen responden pemilih pemula cenderung memilih partai nasionalis.

"Partai Islam dinilai kurang aktif mendorong nilai-nilai perubahan, dan dikesankan kaum sarungan atau kurang gaul," kata Usman Rachman, Direktur Utama Lembaga Klimatologi Politik saat memaparkan hasil surveinya di Pulau Dua Restorant, Jakarta, Selasa, 1 April 2014.

Adapun yang memilih partai politik Islam hanya 19,2 persen. Menurut Usman, hal itu karena partai nasionalis selalu tampil paling depan dalam menawarkan program perubahan. "Pemilih pemula juga secara kultur biasanya tidak suka dengan hal-hal yang berbau konservatisme," ucapnya.

Survei ini dilakukan pada 16-26 Maret 2014 di 34 provinsi se-Indonesia. Jumlah respondennya 1.240 orang, menggunakan teknik multi -stage random sampling dengan ambang kesalahan survei dengan wawancara tatap muka dan kuesioner itu diklaim kurang lebih 2,8 persen.

Usia pemilih pemula berkisar 16-21 tahun. Mereka yang baru pertama memiliki hak pilih umumnya berstatus pelajar Sekolah Menengah Atas dan mahasiswa S1. Sebagian pula belum menyentuh pendidikan formal di pedesaan.

Menurut Usman, dari persentase hasil survei Lembaga Klimatologi, parpol Islam jauh di bawah partai-partai nasionalis. Misalnya Partai Amanat Nasional yang hanya didukung 5,4 persen responden, Partai Kebangkitan Bangsa (4,8 persen), Partai Keadilan Sejahtera (4,2 persen), Partai Persatuan Pembangunan (3,6 persen), sertaPartai Bulan Bintang (1,2 persen).

Adapun partai nasionalis berada di urutan teratas adalah Golkar (22, 9 persen), PDI Perjuangan (20,4 persen), Partai Gerakan Indonesia Raya (15,6 persen), Hati Nurani Rakyat (8,4 persen), dan Partai Demokrat (6,1 persen).

Usman mengatakan, isu korupsi membuat pmilih pemula kurang tertarik dengan partai islam. Contohnya, Partai Keadilan Sejahtera yang cukup berhasil merangkul pemilih pemula pada pemilu 2009, "Tetapi karena petinggi partainya terkena kasus korupsi, PKS kini partai papan bawah."


Berita terkait

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

5 hari lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

12 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

13 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

21 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

21 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

23 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

23 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

23 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

26 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

27 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya