TEMPO.CO, Ponorogo - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi) mengaku sering diajak pergi dan makan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Saat mengunjungi warga Ponorogo, Jokowi mengaku sering diajak Megawati pada periode Januari hingga Maret 2014.
"Saya sering diajak Ibu Ketua Umum. Ke universitas lalu diajak makan," kata Jokowi di Ponorogo, Senin, 31 Maret 2014. Jokowi mengatakan tidak pernah menyangka seringnya diajak pergi oleh Megawati menjadi sinyal bahwa dia akan dijadikan calon presiden dari partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut. (Baca: Mega Beberkan Alasannya Pilih Jokowi)
Jokowi juga mengaku tidak tahu kalau 14 Maret 2014 akan dijadikan tanggal deklarasi. "Saya hanya diberitahu bahwa hari itu bekerja saja seperti biasa. Saya baru diberitahu di sekitar Marunda," katanya. (Baca: Jokowi: Bismillahirrahmanirrahim, Saya Siap!)
Gubernur DKI Jakarta ini kemudian mendapat telepon dari kantor DPP PDIP yang telah mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden. "Akhirnya di Marunda, saya menerima mandat untuk menjadi calon presiden," katanya.
Jokowi tetap menemui kader PDIP di sebuah panggung di Ponorogo meski hari ini adalah hari libur dalam rangka Nyepi. Hampir seribu kader PDIP memenuhi sebuah kantor aula yang terletak di Ponorogo untuk mendengarkan Jokowi berpidato. Jokowi hanya berada di lokasi tersebut selama 20 menit dan dijadwalkan langsung menuju Pacitan.
ANANDA TERESIA
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Putri Pilot MH370: Dia Tidak seperti Ayah Saya
Video Musik Coke Bottle, Agnez Mo Tayang Hari Ini
The Raid Dilarang Tayang di Malaysia
Berita terkait
Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
3 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
4 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
4 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
5 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
6 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
7 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
11 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
12 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
13 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
13 jam lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya