TEMPO.CO, Jakarta - Setelah beberapa kali disindir oleh capres dari partai lain, kali ini Joko Widodo, calon presiden dari PDI Perjuangan, menyindir sejumlah capres yang dianggapnya memiliki kelebihan. (Baca: Sindir Capres Lain, Prabowo: Kau Pembohong!)
"Silakan saja mau iklan yang jelek-jelek tentang saya juga ndak apa-apa," kata Jokowi di Balai Kota, Kamis, 27 Maret 2014. Padahal sebenarnya, menurut Jokowi, dirinya ingin memasang iklan kampanye. "Tapi kan ndak punya tipi, ndak punya koran, dan ndak punya duit," ujarnya. (Baca: 7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius)
Menurut Jokowi, cara membentuk opini publik juga bisa dilakukan tanpa memasang iklan di media, apalagi dengan pesan yang tendensius dan menyerang pihak lain. "Kami ingin mengedukasi masyarakat dengan cara yang baik," kata Jokowi. "Apa ada baliho gambar saya sendiri? Bukan dengan caleg, tapi saya sendiri, enggak ada. Kalau partai mau masang iklan, ya, ndak apa, tapi sampai ini wajah saya ndak pernah kelihatan."
Jokowi mengatakan bisa saja kalau dia mau memasang iklan di koran, radio, televisi, maupun media online. "Tapi enggak punya duit," kata Jokowi. (Baca juga: Diserang Lawan Politik, Jokowi: Aku Rapopo)
REZA ADITYA
Topik terhangat:
MH370 | Kampanye 2014 | Jokowi | Prabowo | Dokter TNI AU
Berita terpopuler lainnya:
Terdeteksi 122 Obyek, Puing MH370?
7 Media Ini Dituding Berpihak dan Tendensius
Abraham Samad Bingung, Bisakah KPK Periksa SBY?
Berita terkait
Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi
24 menit lalu
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V
36 menit lalu
PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.
Baca SelengkapnyaJokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor
42 menit lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.
Baca Selengkapnya3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
42 menit lalu
Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.
Baca SelengkapnyaRakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan
52 menit lalu
PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?
Baca SelengkapnyaRespons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif
1 jam lalu
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.
Baca SelengkapnyaSeputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir
3 jam lalu
Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
4 jam lalu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.
Baca SelengkapnyaKronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh
5 jam lalu
Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaSistem Kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan Diubah Menjadi KRIS, Ketahui 12 Kriteria Layanannya
5 jam lalu
Jokowi ubah sistem kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi KRIS. Beriku 12 kriteria layanan KRIS dan 4 layanan ini yang tidak berlaku untuk KRIS.
Baca Selengkapnya