1.144 Warga Surabaya Tercecer dari DPT

Reporter

Rabu, 26 Maret 2014 20:00 WIB

Petugas KPU memasukan data daftar pemilih tetap untuk Pemilu 2014 saat Sidang Pleno Rekapitulasi Penyempurnaan DPT di Aula KPU Provinsi di Bandung (20/1). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 1.144 warga Surabaya tidak tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT). Jumlah itu terdiri atas 581 laki-laki dan 563 perempuan. Jumlah itu kemudian dimasukkan ke dalam daftar pemilih khusus (DPK).

Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya Eko Walujo Suwardyono mengatakan, dari hasil pemutakhiran data, pihaknya mengetahui bahwa 1.144 orang mempunyai hak pilih tapi tercecer sehingga tidak masuk dalam DPT. "Mereka punya kartu identitas, tapi tidak terdata," kata Eko seusai rapat koordinasi penetapan DPK di kantor KPU Surabaya, Rabu, 26 Maret 2014.

Jumlah itu meningkat dari data sebelumnya, yakni 1.094 jiwa. Menurut Eko, penambahan itu terjadi di hampir seluruh kecamatan di Surabaya. Penambahan itu juga berasal dari masyarakat yang mengajukan formulir A5 atau surat pindah pilih.

Menurut Eko, data itu akan terus dimutakhirkan hingga H-7 pelaksanaan pemilihan umum legislatif pada 9 April 2014.

Komisioner Bidang Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Surabaya Edward Dewaruci menambahkan, jumlah data DPK kemungkinan bisa bertambah. Sebab, ada penduduk yang mempunyai kartu identitas tapi tidak terdata saat pendataan.

Meski demikian, penduduk Surabaya yang tidak memiliki kartu identitas juga bisa dimasukkan ke dalam DPK sehingga tetap dapat menggunakan hak pilih mereka. "Mereka bisa masuk ke dalam DPK asalkan RT, RW, atau kelurahan bisa memberi surat keterangan resmi sebagai bukti kependudukan," kata Edward.

Kendati terdapat pemilih khusus, KPU memastikan tidak akan membuat tempat pemungutan suara (TPS) khusus. Hal ini didasarkan pada ketentuan KPU yang menyatakan bahwa TPS hanya dibangun di daerah yang mempunyai DPT.

Sedangkan rumah sakit ataupun rumah tahanan akan dilayani petugas khusus dari TPS terdekat yang datang ke lokasi-lokasi tersebut. Di Surabaya, akan ada 5.015 TPS untuk melayani 2.160.002 calon pemilih.

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengingatkan KPU ihwal enam kelompok pemilih yang terancam kehilangan hak pilih. Di antaranya tahanan polisi, pengungsi, penghuni lahan sengketa, dan pasien rumah sakit atau rumah sakit jiwa.



AGITA SUKMA LISTYANTI

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

54 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya