Tingkat Partisipasi Pemilih Turun 60 Persen

Reporter

Editor

Eni Saeni

Selasa, 25 Maret 2014 19:21 WIB

Puluhan warga RW 01 Kelurahan Cipinang Muara mengenakan topeng Jokowi dan membawa poster saat menggelar aksi menolak pencalonan Gubernur DKI Joko Widodo sebagai presiden pada Pemilu 2014 di Kawasan Cipinang Muara, Jakarta (23/03). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Bandung - Pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, mengatakan, dengan situasi kampanye saat ini, angka partisipasi publik pada pemilihan umum bisa anjlok. "Masyarakat yang menggunakan hak pilihnya kemungkinan turun di angka 60 persenan, Saya berharap di atas itu," katanya kepada Tempo, Selasa, 25 Maret 2014.

Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2009 adalah 71,1 persen. Tahun ini KPU menargetkan tingkat partisipasi mencapai 75 persen. Menurut Asep, meski sudah memasuki pekan kedua, kampanye tampak kurang gereget dan minim kualitas. "Ada kemeriahan, tapi kurang kualitas," kata dia.

Menurut Asep, salah satunya alasannya, partai masih belum bisa menyampaikan janji politiknya kepada publik secara efektif. Dia juga menilai cara kampanye partai masih standar. "Blusukan ke sana-sini tapi orang juga enggak kenal mereka. Memangku orang, usap anak kecil. Apa substansinya," ujarnya.

Penggunaan dana yang dikumpulkan partai politik untuk kampanye juga tidak efektif karena hanya berfokus pada alat peraga. Diskusi dan dialog soal program partai politik juga minim.

Asep juga pesimistis figur presiden yang diusung partai politik untuk mengerek suara seperti Jokowi atau Prabowo Subianto bakal efektif. Sebab pemilu legislatif tetap bergantung pada kualitas partai itu secara keseluruhan dan figur calon legislatornya.

Dia juga menyayangkan komunikasi dan koordinasi yang dibangun partai dalam kampanye saat ini yang tidak maksimal. Caleg partai cenderung saling menonjolkan ego, bukan partai. "Mereka juga baru muncul sekarang," kata Asep.

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Muradi, punya pandangan senada. Menurut hitungannya, angka partisipasi publik pada pemilu legislatif nanti hanya sekitar 60 persen. "Harapan saya, golput tidak lebih dari 30 persen. Tapi kalau lihat situasi saat ini mungkin di atas 40 persen," katanya.

Menurut Muradi, publik cenderung tidak tertarik datang ke TPS karena situasi kampanye yang cenderung monoton dan membuat publik jenuh. Dia juga menyatakan tidak ada terobosan yang berbeda dari sebelumnya. "Bikin panggung, nyanyi-nyanyi, bagi-bagi makanan. Kalau melihat dinamikanya, memang pbulik jenuh, dan antipati dengan pemilu sekarang ini," ujarnya.




AHMAD FIKRI

Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

3 Mei 2019

Beda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019

Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

13 April 2019

Rumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal

Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu

Baca Selengkapnya