Suara Demokrat Diprediksi Berlabuh ke PDIP  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 25 Maret 2014 09:11 WIB

Jokowi menyalami pendukungnya, saat kampanye PDIP di Jakarta (16/3). The Asahi Shimbun via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Roy Morgan Indonesia Ira Soekirman mengatakan elektabilitas Partai Demokrat turun karena dampak pemberitaan negatif para kadernya. Suara partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini diperkirakan lari ke partai saingannya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

“Berita-berita mereka banyak yang kurang baik belakangan ini. Seperti terkait pimpinan Demokrat atau anggotanya yang berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. Ini semua berimbas pada menurunnya popularitas mereka,” katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Maret 2014. (Baca: Bendung Efek Jokowi, Demokrat Andalkan SBY).

Ira menduga suara pemilih Demokrat pada pemilu sebelumnya akan berpindah ke PDI Perjuangan, Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Partai Hati Nurani Rakyat. “Tapi kebanyakan ke PDIP karena elektabilitas partai itu makin kuat dan bagus,” ujarnya.

Daya tarik partai yang digawangi Megawati Soekarnoputri itu karena faktor calon presiden tunggalnya, Joko Widodo. “Jokowi banyak sekali efeknya. Kami bisa melihat PDIP naik sejalan dengan naiknya popularitas Jokowi,” katanya. Masyarakat menilai Jokowi identik dengan partai berlambang banteng moncong putih itu. (Baca: Anies Baswedan Tolak Jadi Jurkam Demokrat).

Di lain pihak, faktor lain yang membuat Demokrat makin terpuruk adalah konvensi Demokrat yang tak berhasil. “Sampai sekarang hingga Februari, tidak ada tanda-tanda juga dari Demokrat. Siapa yang mau diusung jadi calon dari 11 orang peserta itu. Semuanya dibiarkan jalan sendiri,” katanya.

Sebelumnya, Roy Morgan mengeluarkan hasil polling partai politik dari Oktober 2013 hingga Februari 2014. Dari 12 partai, Partai Demokrat merupakan salah satu partai yang mengalami penurunan elektabilitas yang tajam, yakni dari 15 ke 10 persen. (Baca juga: Ruhut Anggap Jokowi Kalah Pamor di Sumatera).

Sebaliknya, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terus menanjak, dari 24 persen ke 29 persen. Partai lainnya juga naik. Partai Gerindra naik dari 13 ke 15 persen dan Partai Hanura naik dari 5 ke 7 persen.

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

6 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

7 jam lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

9 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

10 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

12 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

13 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

14 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

14 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

15 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

15 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya