Kurang Promosi, Separuh Pemilih Tak kenal Caleg  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Jumat, 21 Maret 2014 10:01 WIB

Sejumlah siswa melakukan simulasi pencoblosan surat suara pemilihan legislatif di kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya (20/3). Para siswa dari SD Muhammadiyah 18 Mulyorejo melakukan tata cara pencoblosan pada pemilu. Hal ini dilakukan agar anak muda kedepannya tidak kaget dalam berdemokrasi. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan hampir separuh pemilih tak mengenal calon anggota legislatif yang akan duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat. "Banyak di antara mereka yang tak kenal caleg yang mewakili daerah pemilihannya," kata peneliti Indikator, Dodi Ambardi, saat dihubungi Tempo, Kamis malam, 20 Maret 2014.

Dari hasil survei yang dilakukan pada 28 Februari-10 Maret 2014 itu, kata dia, 48,7 persen responden mengaku tak mengenal para caleg tersebut. Sebanyak 40,5 persen lainnya hanya mengenal sebagian kandidat. Hanya 5,5 persen saja yang mengaku tahu atau mengenal sebagian besar kandidat dan 1,2 persen yang menyatakan tahu atau mengenal semua caleg. (Baca: ICW Temukan Caleg Suap Penyelenggara Pemilu).

Menurut Dodi, hal itu bisa terjadi lantaran para caleg kurang melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pemilih malas mencari tahu. Komisi Pemilihan Umum pun tak memberi informasi cukup soal data mereka. Caleg harusnya lebih aktif mengkampanyekan diri. KPU yang memiliki biodata mereka disarankan bisa membukanya ke publik. "Tapi, rupanya KPU tak jalankan itu." (Baca: Caleg yang Baik Belum Tentu Dipilih, Uang Berkuasa).

Survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka 2.050 responden yang telah memiliki hak pilih. Margin of error kurang lebih 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Tak hanya soal mengenal, para responden itu pun dimintai alasannya memilih para caleg. Hasilnya, dari 85,2 persen responden telah memilih pada Pemilu 2009. (Baca: PPATK Deteksi Peningkatan Politik Uang Caleg).

Dari jumlah itu, sekitar 38 persen di antaranya memilih dengan mengutamakan partai. Sedangkan 48,8 persen lainnya mengutamakan kandidat atau caleg. Sisanya, 12,5 persen, menolak menjawab. Dari jumlah pemilih berpengalaman tersebut, sebanyak 47,2 persen responden mengatakan calon yang dipilihnya menang dalam Pemilu 2009.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

9 hari lalu

Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

31 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

37 hari lalu

Deretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan

Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.

Baca Selengkapnya

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

38 hari lalu

PDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

38 hari lalu

PSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos

PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

39 hari lalu

MK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg

MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.

Baca Selengkapnya

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

40 hari lalu

Caleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud

PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

40 hari lalu

Caleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga

Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.

Baca Selengkapnya

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

40 hari lalu

Sederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu

Sejumlah caleg petahana diprediksi gagal mempertahankan kursinya dalam pemilihan legislatif 2024. Berikut ini di antaranya

Baca Selengkapnya

Kata KPK soal Dugaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terima Kue Ulang Tahun dari Caleg PSI

40 hari lalu

Kata KPK soal Dugaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terima Kue Ulang Tahun dari Caleg PSI

Ketua KPU Hasyim Asy'ari diduga menerima kue ulang tahun dari caleg PSI menuai respons dari KPK. Begini kata KPK.

Baca Selengkapnya