Resep Jokowi Rebut Simpati Saat Kampanye  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 19 Maret 2014 07:48 WIB

Gubernur DKI Jakarta yang juga Kader Nasional PDI P, Joko Widodo memberikan pengarahan saat rapat akbar PDI P di Pekanbaru, Riau (8/3). Jokowi hadir di Pekanbaru, guna mengikuti Rapat Akbar PDI P juga berpidato untuk para calon anggota DPRD dari PDI P se Provinsi Riau. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan partainya melakukan pendekatan kampanye yang berbeda untuk memenangkan pemilihan umum legislatif yang akan digelar 9 April mendatang. Menurut dia, metode kampanye pengumpulan massa tidak menjadi prioritas partai.

"Meskipun masih ada satu-dua kampanye dengan pengumpulan massa, masak kami masih kampanye seperti itu. Jadi macet dan merugikan orang lain. Kami ingin beda, ada diferensiasi," katanya di sela-sela blusukan di Jakarta, Selasa kemarin, 18 Maret 2014.

Jokowi mengatakan metode yang berbeda ini terlihat dari cara dan pemilihan tempat pada waktu kampanye hari pertama. Saat kampanye hari pertama, kata dia, PDIP memilih mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Tempat bersejarah ini, kata Jokowi, dipilih bukan tanpa alasan. "Gedung bersejarah, museum, dipilih karena menjadi simbol patriotik. Mengikuti jejak-jejak sejarah dan kebangkitan nasional. Ini menjadi alat kampanye yang mendidik," katanya.

Dalam kampanye selanjutnya, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan PDIP kembali akan berkampanye di gedung-gedung bersejarah atau museum. "Di luar Jakarta kan banyak objek bersejarah. Jadi, bisa saja nanti kampanye ke sana," katanya.

Tahapan kampanye terbuka pada Pemilu 2014 dilaksanakan hingga tanggal 4 April. Komisi Pemilihan Umum telah mengumpulkan seluruh pimpinan partai politik peserta pemilu di Lapangan Silang Monumen Nasional untuk mendeklarasikan kampanye damai. Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik mengingatkan partai agar berkampanye damai dan tanpa politik uang.

ANANDA TERESIA

Baca juga:
Follow Akun Porno, Tifatul Sembiring Di-bully

Kenapa Akil Mochtar Sebut Jaksa Goblok?

Puing di Selat Malaka, Malaysia Airlines?

Courtney Love Temukan Puing Pesawat Malaysia?

Alasan MA Tolak Kembalikan iPod Suvenir Pernikahan

KPK Sita Rp 400 Juta, Biaya Nikah Putri Rudi

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

3 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

4 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

4 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

5 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

6 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

7 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

11 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

12 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

13 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

13 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya