Survei: Jokowi Makin Jauh Ungguli Prabowo  

Reporter

Editor

Anton Septian

Selasa, 18 Maret 2014 20:00 WIB

Di hari pertama kampanye, Jokowi menyapa sejumlah awak media usai mengunjungi Museum sumpah pemuda, Jakarta, (16/03). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon Presiden RI sulit dikejar kandidat lain. "Siapa pun lawannya, Jokowi selalu nomor satu," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Selasa, 18 Maret 2014.

Menurut Burhanudin, elektabilitas Jokowi hanya bisa terkejar bila PDIP memasang calon wakil presiden yang salah. Misalnya, dengan menempatkan calon dari kalangan internal partai. Suara Jokowi tambah terpuruk jika pendampingnya adalah Puan Maharani, anak Ketua Umum PDI Perjuanangan Megawati Soekarnoputri.

Namun, bila PDIP mengajukan calon wakil presiden yang memiliki integritas seperti Jokowi, kata Burhanuddin, bukan tak mungkin Jokowi menang dalam satu putaran. "Cawapres Jokowi itu haruslah dari teknokrat, mengerti birokrasi, dan mengelola keuangan," katanya.

Berdasarkan survei pada 18 Januari-2 Februari 2014, Jokowi dipilih oleh 41,5 persen responden. Di bawahnya ada Prabowo Subianto dengan 16,3 persen, Wiranto 9,8 persen, Aburizal Bakrie 8,8 persen, dan Dahlan Iskan 2,5 persen. Survei dilakukan terhadap 2.050 responden yang tersebar di seluruh provinsi dengan metode acak bertingkat. Simpangan kesalahan survei ini 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Di mata publik, Jokowi memiliki banyak kelebihan dibanding calon lain. Dalam lima kriteria utama, Jokowi lebih unggul. Jokowi dianggap 41,1 persen responden jujur dan bisa dipercaya, perhatian pada masyarakat (38,6 persen), mampu memimpin (34,1 persen), bersih dari korupsi (37,5 persen), dan tegas (37,3 persen).

Pesaing terdekat Jokowi, Prabowo, hanya dipercaya 14 persen responden memiliki kriteria jujur, perhatian pada masyarakat (13,6 persen), mampu memimpin (19,3 persen), bersih (15,5 persen), dan tegas (32 persen). Calon lain, Wiranto dan Aburizal, hanya dipilih sekitar 10 persen responden untuk semua kriteria.



IRA GUSLINA SUFA

Baca juga:
Surat Curhat Putri Pilot Malaysia Airlines
Kopilot MH370 Berencana Nikahi Pilot AirAsia
Jokowi Koreksi Menteri Chatib Soal PAD DKI
Jokowi Ajak Lawan Politiknya Adu Gagasan
Cari Pesawat Malaysia Airlines, Najib Akan Telepon SBY

Berita terkait

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

1 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

3 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

3 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

4 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

5 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

5 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

5 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

6 jam lalu

Ini Beda Pelayanan BPJS Kesehatan Versi 3 Kelas dan KRIS

Implementasi Kelas Rawat Inap Standar atau KRIS berorientasi pada peningkatan kualitas layanan kelas III pasien BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

7 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Salah Satu Ikon Pengusaha Menjadi Politisi

Jusuf Kalla dikenal sebagai pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group, sebelum menjadi politisi, dua kali sebagai wapres.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

8 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Besaran Iuran BPJS Kesehatan setelah Diganti KRIS, Profil Grace Natalie hingga Lowongan Kerja di Kominfo

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Rabu, 15 Mei 2024 antara lain tentang besaran iuran BPJS Kesehatan setelah diganti sistem KRIS.

Baca Selengkapnya