TEMPO.CO, Semarang - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh menilai karier politik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sudah sangat progresif, menyusul keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengusungnya menjadi calon presiden.
"Itu suatu hal yang cukup progresif bagi karier seseorang. Kami menghargai itu," kata Surya di sela kampanye partainya di Lapangan Simpang Lima Semarang, Selasa, 18 Maret 2014.
Surya menyatakan sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pertemuan itu, kata dia, tidak membicarakan rencana koalisi.
"Kami bertemu sebagai sahabat. Ada hubungan silaturahmi. Saya say hallo dan saya katakan, 'Mbak Mega semakin cantik saja,'" kata Surya. Surya mengaku tidak ada deal politik tertentu dalam pertemuan itu.
Surya menyebut NasDem sebagai partai baru yang ingin memberikan sodoran alternatif untuk perubahan bangsa Indonesia. Jika hasil pemilu 9 April mendatang perolehan suara NasDem signifikan, Surya akan menyodorkan diri menjadi calon pemimpin bangsa Indonesia.
"Partai NasDem punya stok calon banyak tapi belum bisa diungkapkan. Nama Surya Paloh terakhir saja kalau semua stok sudah tak ada, bolehlah," kata Surya.
Soal kaolisi, NasDem juga membuka peluang kepada siapa pun. "Pemerintahan di Indonesia butuh koalisi. Kalau ada partai tak butuh koalisi, itu bohong," ujarnya.
ROFIUDDIN
Berita terpopuler
Prabowo Mulai Bergerilya Menekan Jokowi
Kopilot MH370 Berencana Nikahi Pilot AirAsia
Plin-plan Soal MH370, Malaysia Diejek Publik Cina
Berita terkait
Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
3 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
3 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
5 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
5 jam lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaJokowi Tak Diundang ke Rakernas PDIP, Pengamat Sebut Hukuman Politik
9 jam lalu
Djarot mengatakan Jokowi dan Ma'ruf tidak diundang ke Rakernas PDIP lantaran keduanya sedang sibuk dan menyibukkan diri.
Baca SelengkapnyaJokowi Revisi Aturan Impor agar Ribuan Kontainer Barang Tak Menumpuk di Pelabuhan, Ini Poin-poin Ketentuannya
10 jam lalu
Menteri Airlangga mengatakan ada beberapa poin dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 yang direvisi oleh Peresiden Jokowi. Apa saja?
Baca SelengkapnyaBos BPJS Kesehatan soal Penerapan Perbedaan Kelas Saat Ini: Mau-maunya Rumah Sakit Sendiri
11 jam lalu
Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan empat pengertian dari KRIS yang masih dibahas bersama dengan DPR dan lembaga terkait.
Baca SelengkapnyaReaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas
11 jam lalu
Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.
Baca SelengkapnyaBahas RUU Kementerian Negara Bersama Pemerintah, DPR Tunggu Surpres Jokowi
18 jam lalu
Baleg DPR siapa menteri yang ditunjuk presiden untuk membahas RUU Kementerian Negara.
Baca SelengkapnyaPrabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan
19 jam lalu
Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.
Baca Selengkapnya