Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melambaikan tangan terhadap insan pers seusai melepas 20 mobil relawan kesehatan untuk berkeliling Pulau Jawa di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta (16/3). Sementara itu, partai Gerinda melakukan kampanye perdananya di daerah Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, menyindir secara halus calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo. Sindiran itu ia ungkapkan saat menjelaskan kriteria pemimpin ideal bagi Indonesia.
Menurut dia, pemimpin adalah sosok yang perkataannya bisa dipegang. Calon pemimpin yang mencla-mencle sangat berbahaya bagi Indonesia. Prabowo menyinggung sikap Jokowi yang dulu kerap menampik peluang menjadi capres tapi saat ini justru maju dalam Pemilu 2014.
"Saya rasa kalian sudah mengerti, kalian cuma ingin nanya saja," kata Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, saat dikonfirmasi apakah pernyataannya itu ditujukan kepada Jokowi, Ahad, 16 Maret 2014. (Baca: Prabowo Anjurkan Warga Terima Uang dari Partai).
Prabowo mengklaim tak khawatir pada pencalonan Jokowi sebagai presiden. Ia merasa percaya diri memiliki dukungan masyarakat yang lebih banyak dan kuat dibandingkan dengan Jokowi. Masyarakat juga diklaim dapat menilai setiap calon pemimpinnya. (Baca: Prabowo Janji Tak Jadikan Ahok Cawapres).
Pemimpin yang tak teguh memegang janji, kata dia, tak dapat dipercaya rakyat. Seorang pemimpin tak boleh mudah berpindah pandangan dan keputusan. "Jangan pas jam dua bilang tahu dan jam tiga bilang tempe," kata Prabowo sambil tertawa. (Baca: Prabowo Kampanye di Kantong Suara PDIP).
Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu juga mengklaim bahwa ia tak khawatir dengan sejumlah anggapan yang menyatakan elektabilitas Jokowi jauh lebih tinggi ketimbang dirinya. "Jangan percaya dengan survei-survei bayaran," tutur Prabowo.