TEMPO.CO, Bandung - Munculnya kabar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi yang telah dimandatkan PDIP sebagai Calon Presiden (Capres),
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambut positif keputusan PDIP yang mencalonan Joko Widodo sebagai presiden RI dalam pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
"Jokowi memang bagus menjadi Presiden. Saya doakan semoga terkabul keinginannya," kata Ridwan, saat ditemui Tempo di Jalan Merdeka, Bandung, Sabtu, 15 Maret 2014.
Setiap orang, kata Ridwan, mempunyai hak untuk dicalonkan dari partainya masing-masing. Jika PDIP menjagokan Jokowi untuk nyapres, Ridwan meyakini partai berlambang banteng itu memiliki pertimbangan tersendiri. "Saya rasa kepentinga partai seperti itu sah-sah saja," katanya.
Dia pun meyakini, kehadirian Jokowi pada ajang pemilihan presiden dapat mempengaruhi masyarakat dalam Pemilu Legislatif di Kota Bandung, yang digelar pada 9 April 2014 mendatang. Dirinya mengakui, Jokowi memiliki kapasitas yang sesuai dengan keinginan masyarakat luas.
"Karena Jokowi sahabat saya, saya hanya bisa mendukung lewat doa," kata Ridwan. Ridwan mengaku telah mengenal Jokowi, sebelum dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Saya sering ngobrol sama Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Jadi saya tahu banget siapa Jokowi."
Dia menegaskan, jika Jokowi memang terpilih menjadi Presiden Indonesia, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja atau Ahok naik menggantikan Jokowi, pergeseran tersebut tidak akan menimbulkan pengaruh apapun bagi Kota Bandung.
Karena menurut penelitian yang diperoleh Ridwan, 74 persen kesuksesan negara berada di tangan Wali Kota di tiap daerah. "Artinya, peran Wali Kota sangat diperlukan. Kota Bandung ya gimana Wali Kotanya," ujarnya.
PERSIANA GALIH
Berita terkait
Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
4 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
5 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
6 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
7 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
8 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
9 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
13 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
14 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
15 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
15 jam lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya