TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Internal Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta Denny Iskandar mengatakan tahun ini menjadi peluang bagi partainya untuk memenangkan pemilihan umum. Apalagi, kata Denny, jika Joko Widodo ikut dalam pemilihan presiden tahun ini.
"Tahun ini peluangnya, dan kader kami terbaik, ya, Joko Widodo," kata Denny saat diskusi di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2014. "Dulu PDIP pernah khilaf. Tapi ketika nanti Jokowi dicalonkan dan menang sebagai presiden, saya yakin tidak akan khilaf seperti yang sudah-sudah." (Baca: Mega Bawa Jokowi ke Makam Bung Karno).
Denny mengatakan, meski Jokowi kemungkinan besar direstui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden, ada dilema tersendiri bagi partai berlambang kepala banteng itu. Di satu sisi, Jokowi masih harus menepati janjinya untuk tetap memimpin Jakarta selama lima tahun bersama wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Di sisi lain, kata Denny, Jokowi harus berpisah dari Ahok. Menurut Denny, sejatinya mereka adalah pasangan ideal. "Habislah nanti PDIP di DPD DKI, apalagi kami yang paling menyuarakan soal pencairan APBD DKI Jakarta," ujarnya. "Dan pastinya Ahok akan diizinkan juga sebagai cawapres pendamping Jokowi nanti." (Baca: PDIP Ingin Jokowi Didampingi Cawapres yang Tegas).
Denny menyarankan, bila sudah dideklarasikan sebagai capres dari PDIP, Jokowi bisa saja mencalonkan tanpa harus mundur sebagai Gubernur DKI. Sebab, kata Denny, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden, kepala daerah yang ingin maju pilpres cukup mengajukan cuti saja.
"Kan belum tentu terpilih juga. Kalau tidak terpilih (menjadi presiden), Jokowi bisa kembali sebagai Gubernur DKI," ujar Denny. "Yang pasti, Ahok harus dibawa sebagai cawapres karena mereka sangat cocok." (Baca: Tanggal Berapa Capres Jokowi Dideklarasikan?).
Belakangan, wacana pencapresan Jokowi semakin menguat. Kalangan internal PDIP menyebut deklarasi pencapresan dilakukan sebelum pemilu legislatif 9 April 2014. Bahkan Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi Komunitas Warga Indonesia Dono Prasetyo mengatakan deklarasi capres PDIP dilakukan pertengahan Maret 2014.
Terkait dengan pencapresan itu, Jokowi berkali-kali menjawab agar menanyakannya kepada Mega. "Kewenangannya jelas. Tanya Bu Ketum (Ketua Umum PDI Perjuangan)," ujarnya.
REZA ADITYA
Berita Lainnya:
Monopoli Siaran Bola, KPPU Curiga Tender Settingan
Nyekar Bung Karno di Hari Kerja, Jokowi Tak Etis
Temani Sidang Ayah, Nadya Mulya Tampil Serba Biru
Berita terkait
Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun
4 jam lalu
Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.
Baca SelengkapnyaKhawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak
5 jam lalu
Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.
Baca SelengkapnyaDapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut
5 jam lalu
Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaRespons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden
7 jam lalu
Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.
Baca SelengkapnyaRumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran
7 jam lalu
Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.
Baca SelengkapnyaKritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno
9 jam lalu
Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI
13 jam lalu
Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.
Baca Selengkapnya9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK
13 jam lalu
Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.
Baca SelengkapnyaPansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons
14 jam lalu
Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?
15 jam lalu
Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.
Baca Selengkapnya