Timnas Amin Bantah Anies Baswedan Terapkan Ordal Saat Menjadi Gubernur DKI Jakarta

Reporter

Tika Ayu

Editor

Febriyan

Senin, 18 Desember 2023 18:09 WIB

Capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti debat perdana Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2024. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Tim Nasional Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Angga Putra Fidrian, membantah tudingan jika Anies menggunakan skema orang dalam atau ordal saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. instansi pemerintahan DKI Jakarta. Tudingan itu muncul setelah Anies menggunakan istilah tersebut dalam debat capres 12 Desember 2023.

Angga menyatakan bahwa penunjukkan di sejumlah instansi seperti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Pemprov DKI Jakarta di era Anies dilakukan secara profesional dan transparan. Dia menampik pernyataan Anggawira, Juru Bicara Anies - Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Mau masuk BUMD di jakarta ada panselnya, lewat seleksi juga, di TGUPP juga masuknya lewat open recruitment (rekrutmen terbuka). Tentu ada orang yang masuk karena dia lewat dari pres kampanye gitu ya, karena mereka yang masuk itu yang merumuskan program," kata Angga saat ditemui di Sekretariat Perubahan, Senin, 18 Desember 2023.

Angga mencontohnya pemilihan Thomas Lembong sebagai Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol. Dia menyatakan pemilihan itu karena kompetensi Thomas. Contoh lainnya, kata Angga, adalah penunjukan Bambang Widjojanto sebagai TGUPP. DIa menyatakan hal itu karena kompetensi Bambang selaku mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia pun menilai ada pihak yang mencoba menggeser makna orang dalam yang maksud Anies dalam debat capres itu. Dia mengatakan orang dalam yang dipersoalkan Anies adalah yang mempengaruhi kebijakan negara.

Advertising
Advertising

"Lalu ada kaitannya sama cawapres, Walikota Medan dan Solo, yang dilihat itu nepotisme bagian itu," kata dia.

Anies singgung fenomena orang dalam pada debat capres

Sebelumnya Anies Baswedan menyinggung fenomena orang dalam yang semakin menjadi-jadi di Indonesia dalam debat capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 12 Desember 2023. Anies mengatakan fenomena ini terjadi di semua aspek kehidupan.

"Fenomena Ordal ini menyebalkan, di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal. Mau ikut kesebelasan ada oradalnya, mau jadi guru ordal, mau masuk sekolah ada ordal, mau dapat tiket konser ada ordal, ada ordal di mana-mana yang membuat meritokrasi enggak berjalan, yang membuat etika luntur," kata Anies.

Anies Baswedan mengungkapkan, fenomena orang dalam itu tidak hanya di kalangan masyarakat bawah, tapi juga terjadi di puncak kekuasaan. Hal itu, menurut dia, membuat masyarakat kemudian menganggap fenomena tersebut lumrah.

"Beberapa waktu lalu, beberapa orang guru berjumpa dengan saya mengatakan,'Pak di tempat kami pengangkatan guru-guru didasarkan ordal, kalau tidak ada ordal, enggak bisa jadi guru enggak bisa diangkat'. Lalu, apa jawabannya,'Atasan saya bilang wong yang di Jakarta saja pakai ordal kenapa kita yang di bawah enggak boleh pakai ordal'," ujarnya. "Negeri ini rusak apabila tatanan itu tidak hilang," kata Anies.

Berita terkait

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

1 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju

5 hari lalu

PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju

Cak Imin menyebut Gus Yusuf memiliki elektabilitas tertinggi di antara calon lain yang digadang-gadang bakal bertarung di Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024

5 hari lalu

Cak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024

Cak Imin mengatakan Edy Rahmayadi sudah mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

5 hari lalu

Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Bantah Sudah Beri Rekomendasi ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

5 hari lalu

Cak Imin Bantah Sudah Beri Rekomendasi ke Bobby Nasution Maju Pilkada Sumut

Cak Imin, memastikan, hingga saat ini, Bobby Nasution juga tidak mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

5 hari lalu

Cak Imin Siap Dukung Anies Baswedan Maju di Pilkada Jakarta 2024

Cak Imin menyatakan secara pribadi mendukung Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur di Pilkada Jakarta

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

6 hari lalu

Prabowo Sesumbar Hanya Butuh 4 Tahun untuk Sejahterakan Indonesia, 5 Tahun Swasembada Pangan

Prabowo menyatakan bakal memberi makan untuk semua anak-anak Indonesia dari daerah mana pun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Terus Disoroti, Kabinet Besar hingga Peluang Koalisi

6 hari lalu

Prabowo Subianto Terus Disoroti, Kabinet Besar hingga Peluang Koalisi

Berbagai wacana yang dilepas Prabowo Subianto ters mendapat sorotan

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

8 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya