Anies Baswedan Usul Kebijakan Multi Years Mengurus Persoalan Pengupahan

Reporter

Tika Ayu

Editor

Febriyan

Senin, 11 Desember 2023 17:35 WIB

Calon presiden Indonesia nomor urut 01, Anies Baswedan saat menyampaikan paparan dalam acara Dialog APINDO Capres 2024 dengan tajuk "Roadmap Perekonomian Indonesia 2024-2029" di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin, 11 Desember 2023. Dialog bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) tersebut digelar untuk memberikan kesempatan kepada Capres menyampaikan gambaran kepada para pengusaha terkait masa depan ekonomi Indonesia. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Anies Baswedan mengatakan akan membuat perencanaan multi years atau tahun jamak dalam hal pengupahan tenaga kerja. Hal tersebut dianggap sebagai solusi terhadap sistem pengupahan yang dinilai sering tidak konsisten, sehingga berdampak terhadap iklim investasi.

"Saya melihat kita perlu mengubah ini, kita perlu duduk bersama, menyepakati formula bersama untuk periode multi years. Sehingga kita tidak perlu setiap tahun kita punya ketegangan," kata dia usai ditemui dalam Dialog Apindo bersama Capres 2024, di Bank Mega Tower, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin, 11 Desember 2023.

Ia mengakui untuk membuat kebijakan pengupahan yang multi years ini tidak mudah. Namun ia tampak yakin kalau kebijakan ini dapat dibuat.

Anies menekankan konsep keadilan dalam proses membuat kebijakan pengupahan ini. Di mana, kata dia, harus melibatkan pemangku kepentingan lainnya untuk dibicarakan bersama.

"Harus ngobrol bareng-bareng," ujarnya.

Menghilangkan masalah yang sama setiap tahunnya

Advertising
Advertising

Anies yang berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, menyebutkan aksi penolakan terhadap metode pengupahan saat ini merupakan persoalan klasik yang terjadi setiap tahun. Kondisi ini kata Anies, menimbulkan ketidakpastian di berbagai pihak mulai dari pengusaha, pekerja dan pemerintah.

"Di pemerintahan juga begitu, menjelang Oktober itu menjelang pusing," kata dia.

Anies menilai dengan perencanaan secara tahun jamak, kebijakan pengupahan akan lebih terprediksi. Alhasil, dia menyatakan tidak perlu terjadi tarik menarik setiap tahunnya.

"Kita tidak usah tarik menarik seperti ini terus-menerus. Dan kalau sudah begitu nanti ujungnya zero sum (berimbang), bukan sekadar mencari kompromi," kata dia.

Selanjutnya, Contohkan skema pengupahan di DKI Jakarta

<!--more-->

Anies Baswedan mencontohkan skema pengupahan yang pernah ada di Jakarta. Ia mengatakan selama rentan 2004 hingga 2015 kenaikan upah minimal provinsi (UMP) mulai 6,3 persen, 6 persen, 15 persen bankan pernah mencapai 43 persen. Hal tersebut terjadi karena pemerintah menggunakan PP nomor 78 tahun 2015.

"Itu rata-rata kenaikan UMP itu sekitar 8 persen Itu rata-rata angkanya kelihatan disitu. Rata-rata," katanya.

Namun kata Anies, ketika pandemi covid-19 terjadi pada 2020 kenaikan UMP DKI Jakarta pada 2021 hanya sebesar 0,8 persen. Kondisi itu, kata Anies, membuat pihaknya mengambil kebijakan berbeda, mengadopsi K-Curve Policy.

"Apa itu K-curve? Sektor yang terdampak negatif maka UMP-nya tidak perlu naik bahkan bisa dibicarakan dengan buruh. Tapi sektor yang terdampak positif harus berbagi dong dengan buruhnya," kata Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu.

Capres dari Koalisi Perubahan itu mencontohkan pabrik masker dan pabrik yang produknya mengalami peningkatan permintaan di masa itu pandemi Covid.

"Nggak fair kalau dia bilang kami juga ngadepin Covid. Karena itu Jakarta satu-satunya menerapkan K-curve," kata dia.

Anies menilai kalau konsep K-Curve Policy itu sesuai dengan konsep keadilan. Ia tak menampik jika kebijakan itu tidak sesuai regulasi, namun kata Anies dalam menentukan kebijakan publik terdapat empat prinsip yang dia pegang.

"Nomor 1 Fairness, nomor 2 public interest, nomor 3 common sense, keempat data. Pada saat itu kita UMP disepakati 3,3 persen kenaikannya 2021," kata Anies.

Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar merupakan pasangan capres dan cawapres yang diusung oleh Koalisi Perubahan. Koalisi ini terdiri dari Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anies-Muhaimin merupakan pasangan dengan nomor urut 1 pada Pilpres 2024.

Berita terkait

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

1 hari lalu

Pilkada DKI, Deretan Nama-Nama Baru hingga Peluang Ridwan Kamil

Belakangan tersorot nama-nama baru, ada Dharma Pongrekun dan Haris Azhar

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

2 hari lalu

Pertemuan Prabowo-Gibran dan Presiden UEA: Dari Perkenalan hingga Diberi Medali

Prabowo dan Gibran menemui Presiden UEA MBZ di Istana Al Shati, Abu Dhabi, pada Senin, 13 Mei, 2024. Berikut hal-hal terkait pertemuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

3 hari lalu

Prabowo Sebut Dimenangkan Efek Jokowi dalam Pilpres 2024

Prabowo juga mengatakan dia dan Jokowi punya komitmen yang sama membawa perbaikan khususnya bagi masyarakat miskin.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Serahkan Syarat Dukungan Pilkada DKI

3 hari lalu

5 Fakta Dharma Pongrekun-Kun Wardana Serahkan Syarat Dukungan Pilkada DKI

Dharma Pongrekun-Kun Wardana resmi menyerahkan berkas dukungan sebagai bakal paslon di Pilkada Jakarta 2024 lewat jalur independen.

Baca Selengkapnya

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

4 hari lalu

Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

4 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

5 hari lalu

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju

5 hari lalu

PKB Usung Gus Yusuf di Pilkada Jawa Tengah, Cak Imin: Sayang Kalau Tidak Maju

Cak Imin menyebut Gus Yusuf memiliki elektabilitas tertinggi di antara calon lain yang digadang-gadang bakal bertarung di Pilkada Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

5 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024

5 hari lalu

Cak Imin Sebut Edy Rahmayadi Kandidat Paling Kuat di Pilkada Sumut 2024

Cak Imin mengatakan Edy Rahmayadi sudah mendaftar ke PKB untuk maju di Pilkada Sumut 2024.

Baca Selengkapnya