Otak-atik Presidential Threshold Poros Baru, PPP-Demokrat-PKS

Rabu, 13 September 2023 09:05 WIB

Ilustrasi Pemilu. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Wacana poros baru yang terdiri dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebelumnya sempat mencuat. Lantas, bagaimana kemungkinan ketiga partai politik (parpol) ini bergabung menjadi poros baru jika dilihat dari sisi presidential threshold?

Munculnya wacana poros baru ini sebelumnya ditengarai dari beberapa hal. Pertama, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sampai saat ini juga belum mendapatkan kepastian apakah Sandiaga Uno akan menjadi bakal cawapres untuk mendampingi Ganjar pada Pilpres 2024.

Kedua, Demokrat belum memutuskan bergabung ke koalisi pendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.

Ketiga, PKS belum mengumumkan keputusan soal Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. PKS sebelumnya menyatakan mereka harus memutuskan hal itu melalui Musyawarah Majelis Syura.

Presidential threshold poros baru

Tempo mencoba mengotak-atik presidential threshold ketiga parpol ini jika jadi bergabung menjadi poros baru. Apakah ketiga parpol ini memenuhi persyaratan ambang batas atau presidential threshold untuk mencalonkan pasangan capres-cawapres sendiri?

Advertising
Advertising

Dilansir dari Tempo, presidential threshold merupakan ambang batas suara yang harus diperoleh partai politik dalam suatu gelaran Pemilu untuk bisa mengajukan pasangan capres dan cawapres. Hal itu diatur dalam Pasal 222 Undang Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu).

Dalam Pasal 222 itu disebutkan bahwa pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya (Pemilu 2019).

Selanjutnya: Berdasarkan penetapan hasil perolehan suara…

<!--more-->

Berdasarkan penetapan hasil perolehan suara partai politik di Pemilu 2019 oleh KPU, Partai Demokrat meraih 54 kursi DPR dan jumlah suara sah nasional sebanyak 10.876.057 (7,77 persen). Sementara PKS meraih 50 kursi DPR dan jumlah suara sah nasional sebesar 11.493.663 (8,21 persen). Sedangkan PPP meraih 19 kursi DPR dan jumlah suara sah sebanyak 6.323.147 (4,52 persen).

Jika suara sah nasional Demokrat, PKS dan PPP diakumulasi, maka hanya mendapatkan 20.50 persen. Artinya, jika berdasarkan perolehan suara sah nasional dan ketentuan UU Pemilu, ketiga parpol ini belumlah cukup mendaftarkan pasangan capres-cawapres sendiri. UU Pemilu menyebutkan 25 persen dari suara sah secara nasional.

Lantas, bagaimana jika berdasarkan perolehan jumlah kursi di DPR di Pemilu 2019? Diketahui, Demokrat memperoleh 54 kursi, PKB memperoleh 50 kursi dan PPP memperoleh 19 kursi di DPR pada Pemilu 2019.

Gabungan antara ketiga parpol ini berdasarkan perolehan kursi di DPR mencapai 21,39 persen. Raihan ini melebihi persyaratan yang ditentukan UU Pemilu yang sedikitnya hanya 20 persen.

Dengan demikian, ketiga parpol ini bisa saja menjadi menjadi poros baru yang dapat mencalonkan capres dan cawapresnya sendiri berdasarkan ketentuan UU Pemilu dari sisi presidential threshold.

ANDRY TRIYANTO

Pilihan Editor: NasDem-PKB Berkunjung ke PKS: Dari Godaan hingga Harapan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

10 jam lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

PKS dan Golkar Sepakat Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024, Ini Alasannya

11 jam lalu

PKS dan Golkar Sepakat Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024, Ini Alasannya

Imam mengatakan pasangan Imam-Ririn untuk Pilkada Depok 2024 berencana melakukan deklarasi secepatnya.

Baca Selengkapnya

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

22 jam lalu

Cak Imin Khawatir Kecurangan Pilpres Bakal Terulang di Pilkada 2024

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengaku khawatir segala bentuk kecurangan yang terjadi pada Pilpres 2024 bakal terulang pada Pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

23 jam lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

1 hari lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

PKS Soal Rencana Penambahan Kementerian: Jangan Sampai Uang Habis untuk Gaji Karyawan

1 hari lalu

PKS Soal Rencana Penambahan Kementerian: Jangan Sampai Uang Habis untuk Gaji Karyawan

Respons PKS soal rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya

PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

1 hari lalu

PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

Respons PPP soal pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta pihak yang tak mau kerjasama agar tidak menganggu pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

1 hari lalu

Respons Senada PKS dan Ganjar soal Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

PKS Ingatkan Prabowo yang Minta Pemerintahannya Tidak Diganggu: Kontrol Pemerintah Wajib

1 hari lalu

PKS Ingatkan Prabowo yang Minta Pemerintahannya Tidak Diganggu: Kontrol Pemerintah Wajib

PKS mengingatkan Prabowo mengenai fungsi kontrol yang harus tetap dilakukan dalam pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PPP Soal Rencana Prabowo Tambah Kementerian: Sebagai Usulan Sah-sah Saja

1 hari lalu

PPP Soal Rencana Prabowo Tambah Kementerian: Sebagai Usulan Sah-sah Saja

Respons PPP soal rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingin menambah jumlah kementerian.

Baca Selengkapnya